Tidak Merasa Diri Mendapat Cobaan
"Cobaan terberat bagi
seseorang adalah jika ia tidak merasa dirinya sedang mendapatkan cobaan,
terlebih lagi jika ia sangat bergembira dengan cobaan itu. Misalnya, perasaan
bangga dengan harta yang haram dan terus-menerus melakukan dosa sementara ia
tahu bahwa hal itu adalah dosa." (Imam Ibnu Al-Jauzy)
Seringkali manusia mampu
bersabar dengan kemiskinan, tetapi tidak mampu bersabar dengan kekayaan. Ketika
miskin mereka banyak berdoa, beribadah, dan berakhlak mulia. Mereka berharap
Tuhan memberi mereka rezeki agar dapat beribadah lebih baik dan lebih banyak
lagi. Sedikit Dia memberinya rezeki, betapa senang hatinya. Kemudian mereka
berdoa lagi, memohon tambahan rezeki, Allah pun memberi mereka rezeki.
Setelah rezeki itu semakin
sering mereka peroleh, semakin lemah semangat mereka dalam berdoa. Dan,
akhirnya mereka menjauhi-Nya seolah lupa akan masa lalunya seperti apa. Seolah
lupa bahwa Tuhan telah mengangkatnya dari lembah kemiskinan. Mereka menganggap
rezeki itu akan datang dengan sendirinya atau semata-mata berasal dari usahanya
sendiri.
Kemudian mereka gunakan harta
kekayaan itu untuk kemaksiatan dan hal-hal yang tak bermanfaat. Mereka akhirnya
masuk ke dalam lingkaran setan yang tak berujung. Setelah menghambur-hamburkan
kekayaan, mereka melakukan berbagai tindak kejahatan. Setelah hartanya
berkurang, mereka mencuri harta orang lain. Pihak keamanan yang belum
menjangkaunya, menjadikan mereka leluasa untuk berbuat korupsi atau melakukan
tindak kriminal lainnya.
Seperti halnya Qorun. Dulunya
dia adalah pengikut Nabi Musa. Lalu dia berharap Nabi Musa mau berdoa agar
Allah menjadikan dirinya sebagai orang kaya. Nabi Musa menasehati Qorun agar
senantiasa berada dalam ketaatan kepada Allah, baik ketika miskin maupun kaya.
Lalu Nabi Musa pun berdoa dan kemudian Allah mengabulkan doa tersebut, hingga
akhirnya Qorun menjadi kaya raya.
Kekayaan itu ternyata telah
membuat Qarun lupa dengan nasehat yang disampaikan Nabi Musa. Bahkan kesombongan
Qorun semakin menjadi-jadi. Hingga akhirnya Allah menghukum Qorun dengan
membenamkan dirinya dan hartanya ke dalam bumi. Qorun telah menjadi fakta
sejarah tentang orang yang “tidak merasa dirinya sedang mendapatkan cobaan,
terlebih lagi jika ia sangat bergembira dengan cobaan itu.”
Komentar
Posting Komentar