Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Wafatnya KH. Amin Djamaluddin Ulama Pakar Aliran Sesat

Gambar
Umat Islam Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Beliau salah seorang dari sedikit orang yang pakar menjelaskan aliran-aliran sesat. Jika berdebat dengan tokoh-tokoh aliran sesat, beliau sodorkan bukti seabreg. Bahkan tidak segan, beliau bawa kitab-kitab yang sangat tebal, sekedar ingin menunjukkan bagian mana sebuah ajaran itu sesat. Sontak kejadian itu sudah membuat lawan debatnya shock sebelum berdebat. Beliau juga sudah melanglangbuana menjadi saksi ahli di pengadilan dalam menjelaskan kesesatan ajaran seseorang. Benar-benar seorang pendekar tanpa tanding. KH. Amin Djamaluddin Rahimahullah rahmatan waasi'ah .

Abdurrazak Gurnah Muslim Peraih Nobel Sastra 2021

Gambar
Prof. Abdurrazak Gurnah adalah peraih nobel sastra pada tahun 2021. Beliau adalah seorang muslim asal Tanzania yang kemudian menjadi warga negara Inggris dan menjadi profesor bahasa inggris dan pascakolonial di Universitas Kent Inggris. Di dunia Internasional tidak banyak yang tahu tentang Gurnah. Bahkan di negara asalnya sendiri, beliau tidak dikenal. Beliau menulis sejumlah buku tapi tidaklah populer, bahkan untuk menghabiskan cetakannya juga memakan waktu yang lama. Tapi dewan juri nobel sastra dengan teliti dan cermat membaca hasil karya beliau. Dan menemukan pemikiran yang sangat berharga bagi dunia. Tulisannya mengenai efek kolonialisme dan nasib para pengungsi di antara pusaran budaya dan benua yang diceritakannya dalam novel-novelnya, sangat memukau. Beliau mampu menampilkan realitas kehidupan yang digambarkan dalam tokoh fiksi. Sejak saat meraih nobel itulah, karya-karya beliau yang semula tidak laku, masuk dalam deretan buku-buku best seller dan meledak di pasaran. Beliau p

DR. Daud Rasyid Memperoleh Gelar Profesor Ilmu Tafsir Hadits

Gambar
Tahniah kepada Ust. Daud Rasyid. Alhamdulillah kini beliau telah dianugerahi gelar profesor. Beliau sangat layak menyandang gelar itu mengingat kepakaran beliau. Saya teringat jika beliau adalah orang Indonesia pertama yang meraih doktor ilmu hadits dari Universitas Cairo Mesir. Kepulangan dari Cairo, beliau disambut oleh Prof. Harun Nasution, rektor IAIN Syarif Hidayatullah saat itu dan memasukkannya menjadi dosen. Harun yang notabene condong pada mu'tazilah (liberal) telah mewarnai pemikiran mayoritas dosen IAIN saat itu bahkan penerusnya terus ada hingga kini. Sedangkan DR. Daud Rasyid muda saat itu membawa pemikiran ahli hadits. Meskipun dosen-dosen yang mendukung beliau sedikit jumlahnya, terutama dari kalangan tarbiyah, beliau tetap terdepan menghadapi arus liberalisme yang semakin kuat di IAIN. Mungkin Harun menyangka DR. Daud seperti kebanyakan dosen pada umumnya, mudah ditundukkan, tapi kenyataannya tidak seperti itu. Bahkan beliau berani berhadapan langsung berdebat dgn

Doa-Doa Pilihan Harian

Gambar
1. Ya Allah, salah seorang hamba-Mu yang shalih berkata, "Kalau hati kita bersih, maka kita tidak pernah kenyang dengan Al-Qur'an." Sedangkan aku, ya Allah, memulai membacanya malas, membaca sedikit saja cepat bosan, apalagi berlama-lama bersamanya. Betapa menunjukkan hati ini sedang sakit. Ya Allah, wa abuu'u bidzanbii. Faghfirlii. Fa innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta. 2. Ya Allah, di hari raya jumat ini, waktu terkabulnya beragam doa. Aku memohon kepada-Mu. Jika cintaku pada seseorang membuatku semakin dekat kepada-Mu, dekatkanlah aku kepadanya dan dekatkanlah dia kepadaku. Tapi jika semakin jauh, jauhkanlah aku kepadanya dan jauhkanlah dia kepadaku. 3. Ya Allah, kadang ada hal yang tidak aku rencanakan tapi qadar-Mu berkata lain. Hingga aku tak dapat mengelak lagi dan hanya bisa bersabar dan berusaha memperbaiki diri. Maka, kuatkanlah imanku agar aku bisa merasakan manfaat atas semua qadar-Mu. 4. Ya Allah, ikatlah hatiku dengan orang-orang yang soleh, denga

Keluarga Bohr Keluarga Fisikawan

Gambar
Foto ini menarik sekali dan sangat menginspirasi. Di foto sekilas sudah saya beri keterangan bahwa mereka adalah bapak-anak-cucu, Bohr. Niels ahli fisika peraih nobel fisika pada tahun 1922 . Anaknya, Aage, adalah ahli fisika peraih nobel fisika pada tahun 1975. Sedangkan cucunya, Tomas, adalah profesor fisika di Universitas Teknik Denmark. Di dalam sejarah Islam kita mengenal keluarga Zuhr. Keluarga ini dikenal pakar dalam ilmu kedokteran. Setidaknya 5 generasi mulai dari kakek-bapak-anak-cucu-cicit berprofesi sebagai dokter. Ibarat pepatah mengatakan, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Jika demikian, apa yang akan kita wariskan kepada anak kita? Kualitas diri kita saat ini beginilah yang setidaknya akan kita wariskan kepada anak² kita. Wallahu a'lam.

Subrahmanyan Chandrasekhar Peraih Nobel Fisika 1983

Gambar
Terkadang sebuah penghargaan itu tidak hadir pada saat selesainya sebuah pekerjaan. Terkadang orang butuh waktu untuk mengakui sumbangsih kita. Dan terkadang pula pekerjaan kita baru teruji kebenarannya dikemudian hari. Kecintaan kita pada sebuah pekerjaan membuat kita fokus pada pekerjaan itu untuk menghasilkan yang terbaik , karena soal penghargaan adalah bonus yang pasti akan diberi. Misalnya apa yg terjadi pada ilmuwan besar dunia, Prof. Subrahmanyan Chandrasekhar. Penelitiannya tentang struktur dan evolusi bintang pada tahun 1933 dicemooh oleh fisikawan terkemuka Inggris Sir Arthur Eddington. Seiring berjalannya waktu, terbukti cemoohan itu salah alamat & terbukti kebenaran hasil kerja Chandrasekhar. Pada tahun 1983 dia memperoleh hadiah nobel fisika. Waktu yg cukup lama untuk membuktikan karya besarnya itu benar-benar diakui oleh tim penilai hadiah nobel.

Prioritas Imam Hasan Al Banna Membentuk Kader, Bukan Menulis Buku

Gambar
Imam Hasan Al Banna rahimahullah tidaklah banyak menulis kitab ( ta'liful kitab ). Bagi beliau prioritas utama adalah mengkader orang yang dapat memahami kitab dengan baik ( ta'lifur rijal ). Ini jelas membutuhkan wawasan yang luas dan ilmu yang mendalam tidak heran beliau mempunyai perpustakaan pribadi yang besar. Dan setiap hari beliau membaca dan mengomentarinya. Beliau berusaha memahami antara fiqh nash dan fiqh waqi. Antara quraniyah dgn kauniyah. Maka lahirlah dari "tangannya" kader² ulama dan da'i yang mumpuni. Sebut saja misalnya Syaikh Sayyid Sabiq penulis Fiqih Sunnah, Syaikh Yusuf Al Qaradhawi penulis Halal dan Haram, Syaikh Muhammad Al Ghazali penulis Fiqih Sirah, Syaikh Mustafa As Sibai penulis As Sunnah wa Makanatuha, Syaikh Mahmud Shawaf pendiri Universitas Islam Madinah, dst. Ctt: foto adalah Syaikh Sayyid Sabiq rahimahullah.

Status WA 16

Gambar
1. Imam Al Ghazali di akhir masa hidupnya masih saja terus belajar. Walaupun seorang ulama besar, ahli fikih dan ushul fikih, beliau tidak segan-segan menimba ilmu dari para ahlinya. Duduk bermuwajahah dengan para ahlinya. Saat itu beliau memperdalam lagi kitab Shahih Bukhari kepada Abu Sahl Al Hafshi, Sunan Abu Daud kepada Al Qadhi Abu Al Fath Al Hakimi Ath Thusi. Begitupun dengan Imam Ibnu Al Jauzi, seorang alim besar di zamannya, di masa tuanya, saat itu berumur 90 an tahun, beliau masih rutin mengikuti majelis. Padahal majelis yang dibinanya sendiri dihadiri ribuan orang. Banyak pelajaran di sini tentang pentingnya menuntut ilmu, kerendahan hati, dan lebih memilih kebenaran ketimbang pendapatnya sendiri. 2. Sering sekali karena dilihat orang lain, kita baru bisa bersemangat dalam beramal. Tapi setelah dalam kesunyian, rasa malas menghinggapi kita. Maka, tanda seseorang berada di dalam keikhlasan, kata para ulama, adalah, amalnya di saat sunyi sama seperti amalnya di s aat ramai, ba