Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Pengaruh Ibadah Bagi Umat Islam

Gambar
Ada seorang mualaf menceritakan mengapa dia masuk Islam. Baginya, Islam itu agama yang suci. Agama yang dulu dia anut (Kristen) beribadah seminggu sekali tetapi Islam mengajarkan pemeluknya untuk beribadah minimal 5 kali sehari. Pikirannya, orang Islam pasti lebih suci dibanding orang Kristen karena waktu untuk mensucikan diri jauh lebih banyak. Allah Swt. memberikan kita terminal-terminal kehidupan agar kita dapat mengisi baterai hati kita. Dengan baterai itu, hati tetap menyala, menunjukkan kepada kita jalan yang seharusnya kita lalui. Terminal-terminal itu seperti shalat lima waktu, membaca alquran, dzikir, doa, shalat sunah, qiyamul lail, shaum, haji, dst. Bila umat Kristiani disebut sebagai pengikut Isa atau Yesus tentu dia haruslah banyak beribadah sebagaimana ajaran Yesus yang banyak berisikan nilai-nilai ruhani. Seharusnya umat Kristiani memiliki terminal-terminal kehidupan jauh lebih banyak daripada yang dimiliki umat Islam. Tapi kenyataannya hari ini tidak demikian. Um

Inilah Waktu Terbaik Khusyu Membaca Al Quran

Gambar
Bila ingin bacaan Quran meresap di hati, bacalah ia disepertiga malam. Karena di saat itu adalah waktu kita sangat dekat dengan Allah. Waktu di mana hanya ada kita dengan Allah. Kita mencurahkan segenap perasaan, keluh kesah, airmata dan kesedihan kita kepada-Nya tanpa ada rasa malu dan tanpa merasa riya. Bagaimana hati tidak menjadi berkesan, bagaimana airmata tidak meleleh membasahi pipi, bagaimana antusias beribadah tidak tumbuh. Sesungguhnya waktu yang paling indah bagi orang-orang saleh adalah di sepertiga malam. Berlalunya tanpa makna dan ibadah membuat mereka bersedih. Lebih sedih daripada kehilangan dunia yang ada di dalam genggaman mereka. Duhai, bagaimana mungkin mereka mampu mengemban amanah Al Quran sementara mereka tidak beribadah di sepertiga malam. "Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat." (QS. Al Muzammil: 5) Yang dimaksud "perkataan yang berat" adalah Al Quran. Untuk mengemban perkataan yang berat itu, orang-ora

Bersedih-nya Orang Saleh

Gambar
Ibnu Abdi Qais adalah ulama shalih dari kalangan tabi’in yang dikenal dengan ibadah shalatnya. Pada saat hendak wafat, para sahabat beliau menyaksikan beliau menangis. Salah satu dari mereka pun bertanya, “Apakah engkau takut kematian?” Beliau pun menjawab, “Demi Allah, aku tidak menangis karena takut mati atau menginginkan kehidupan dunia. Akan tetapi aku menangis karena tidak bisa berlapar-lapar karena puasa dan tidak bisa mendirikan shalat malam di saat musim dingin.” (Sifat Ash Shafwah, 3/202) Begitulah orang yang sudah merasakan nikmatnya beribadah. Mengerjakan ibadah menjadi suatu kenikmatan yang tiada taranya. Bila tidak dikerjakan seolah ada yang hilang dalam dirinya. Yaitu suatu kehilangan yang sangat besar. Ketika yang lain bersedih, bahkan sampai ada yang menangis, karena terlewat dari menonton acara TV kesukaannya. Ketika yang lain bersedih, bahkan menangisi harta kekayaannya yang hilang. Orang-orang saleh justru bersedih saat waktu terlewat tanpa amal saleh, malam