Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Cita-Cita Ikhwanul Muslimin akan Tetap Hidup

Gambar
Dulu, rezim zalim di Mesir menyangka dengan membunuh Imam Hasan Al Banna dengan sendirinya Ikhwanul Muslimin bubar. Justru dari kematian itu lahirlah generasi-generasi baru yang lebih banyak dan lebih tangguh. Lalu mereka menghukum penjara seumur hidup Mursyid Am kedua, Imam Hasan Al Hudaibi dan menghukum mati Prof. Dr. Abdul Qadir Audah, penulis kitab at-Tasyri ‘al-Jina’i fil Islam Muqarrinan bil Qanun al-Wadhi' yang kesohor itu d an juga sekaligus wakil Mursyid Am. Dengan harapan Ikhwanul Muslimin akan musnah. Tapi kenyataannya tidaklah demikian. Bahkan tunas-tunas baru terus tumbuh. Mereka pun menggantung Sayyid Quthb yang dianggap sebagai pemikir kedua setelah Imam Hasan Al Banna. Pikiran mereka dengan cara seperti itu pemikiran Ikhwanul Muslimin akan berakhir. Ternyata kenyataannya buku-buku Sayyid Quthb, murid-muridnya, dan kader-kader Ikhwanul Muslimin terus dicetak, dibaca, di ekspor ke berbagai negara sehingga tunas-tunas baru sefikroh bermunculan. Entah su

Tiga Juta Kebaikan untuk Mereka yang Khatam Al Quran

Gambar
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi) Menurut Imam Mujahid Ra. sebagaimana dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir , jumlah huruf dalam Al Quran sebanyak 321.180. Sedangkan menurut Imam Ibnu Abbas Ra sebanyak 323.671. Mari kita ambil riwayat dari Imam Ibnu Abbas karena beliau adalah sahabat Nabi dan kepakaran beliau dibidang ilmu fikih dan Al Quran lebih baik daripada Imam Mujahid. Bila 323.671 huruf X 10. Maka apabila kita mengkhatamkan Al Quran, kita akan memperoleh 3.236.710 kebaikan. Itu pahala diluar bulan Ramadhan. Pahala membacanya di dalam bulan Ramadhan akan jauh lebih besar lagi. Dilipatgandakan hingga hanya Allah yang tahu seberapa besar pahala itu dilipatgandakan.

Mengapa Orang-Orang Beriman Bergembira Menyambut Kedatangan Ramadhan?

Gambar
Bagi orang yang beriman, Ramadhan adalah bulan yang dinanti-nantikan kedatangannya. Ketika bulan memasuki Rajab, mereka sudah berdoa, "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah umur kami kepada bulan Ramadhan." Saat bulan yang dinanti itu tiba, mereka menyambutnya dengan penuh kegembiraan, " Marhaban ya Ramadhan ". Perkataan " marhaban " berasal dari kata " rahb " yang berarti "luas dan lapang". Sehingga  marhaban  mengandung makna bahwa tamu yang datang disambut dan diterima dengan dada lapang, penuh kegembiraan, serta dipersiapkan baginya ruangan yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkannya. Sudah mafhum bahwa orang yang bergembira menampakkan dirinya sebagai orang yang antusias dan ceria. Begitupun dengan keadaan orang yang beriman dalam menyambut bulan Ramadhan, yang antusias dan bersemangat dalam beramal serta tersirat diwajahnya keceriaan. Bila menyambutnya saja sudah bergembira, a