Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Mengapa Orang Menganggur?

Gambar
Di dalam Alquran disebutkan, Kulluyya’malu ‘alaa syakilah (setiap orang itu bekerja sesuai dengan bentukannya) (QS. Al-Isra: 84) Artinya, tidak ada manusia yang buruk; tidak diciptakan dalam keadaan sempurna. Kata syakilah berarti bentukan-Nya atau sesuai dengan desain yang ditetapkan Allah bagi orang tersebut. Hal ini pun ditegaskan Nabi Muhammad dalam hadits, “Kullun muyyassarun lima khuliqolahu ; setiap orang itu dibuat mudah untuk melakukan sesuatu yang diciptakan untuknya .” (HR. Bukhari) Dari dalil ini bisa ditarik pelajaran. Bahwa hendaknya setiap orang menjadi diri sendiri. Karena Allah telah menciptakan setiap manusia dengan kemampuan dan kecerdasannya masing-masing. Bila ada orang yang lemah dibidang matematik, mungkin dia kuat dibidang bahasa. Atau ada yang terampil dalam bidang kinestetik tapi tidak terampil pada bidang yang lainnya. Dan seterusnya. Orang zaman sekarang sering menyebutnya " multiple intelligences " - kecerdasan majemuk. Menurut Howar

Relawan atau Karyawan Ahok?

Gambar
Teman ahok sebagaimana disebutkan situs   temanahok.com   ADALAH SEBUAH PERKUMPULAN RELAWAN YANG DIDIRIKAN SEKELOMPOK ANAK MUDA YANG BERTUJUAN UNTUK MEMBANTU DAN “MENEMANI” GUBERNUR DKI JAKARTA BASUKI TJAHAJA PURNAMA (AHOK) DALAM MEWUJUDKAN JAKARTA BARU YANG LEBIH BERSIH, MAJU, DAN MANUSIAWI. Apa definisi relawan? Relawan adalah orang yang tanpa dibayar menyediakan waktunya untuk mencapai tujuan organisasi, dengan tanggung-jawab yang besar atau terbatas, tanpa atau dengan sedikit   latihan khusus, tetapi dapat pula dengan latihan yang sangat intensif dalam bidang tertentu, untuk bekerja sukarela membantu tenaga profesional. ( http://heartsofvolunteers.blogspot.co.id/p/apa-itu-relawan.… ) Tapi ternyata dibayar juga ya 2,5 juta, dapat hp, printer, dan laptop. Bukan relawan lagi dong kalau begitu. Lebih tepatnya "karyawan ahok". Uang darimana tuh ahok gaji karyawan sebanyak itu.

Saling Menasehati dalam Kebenaran dan Kesabaran

Gambar
Saat seseorang terkena musibah, kita mengucapkan belasungkawa dan memberinya nasehat kesabaran. Bukan berarti kita lebih baik dari yang diberi nasehat. Tapi sekedar mengingatkan akan pentingnya kesabaran disaat itu. Jangan sampai ada perkataan, "Ah, kamu kalau mendapat musibah juga sama saja seperti saya!" Ketika kita terkena musibah juga sangat baik orang lain memberi nasehat untuk kita. Jangan merasa dipermalukan dengan nasehat itu meskipun diberikan oleh orang yang tidak   kita kenal. Semua nasehat itu kita perlukan untuk mengingatkan kita tentang apa yang seharusnya kita lakukan di saat genting seperti itu. Karena hampir-hampir akal pikiran orang yang terkena musibah tertutup oleh musibah yang dia alami. Untuk membukanya kembali, maka diperlukanlah watawa shawbil haq watawa shawbish shabr . Ini perintah agama. Maka berilah nasehat. Karena addienun nasihah .

Keutamaan Tadabbur Al Quran

Gambar
Rasulullah Saw. bersabda, "Allah tidak akan mengazab hati orang yang mentadabburi Al Quran." Imam Hasan Al Banna rahimahullah berkata, "Wahai Ikhwan, hendaklah kalian menjalin hubungan dengan Al Quran setiap saat, supaya kalian mampu mendapatkan ilmu baru setiap kali berhubungan dengannya." Adalah tidak cukup bagi hati yang haus akan iman dan hikmah hanya membaca Al Quran sekali. Tapi setiap ulangan kepadanya memberikan sesuatu yang baru bagi hati dan pikiran. Ia ibarat berlian. Dari setiap sisi manapun memancarkan kemilaunya.

Intoleran Teriak Intoleran

Gambar
Banyaknya perda syariah di daerah-daerah dan tidak adanya penolakan dari warga, bagi saya menunjukkan bahwa sesungguhnya di akar rumput masyarakat ingin syariat ini. Hanya saja kuatnya media sekuler beserta pendukung-pendukungnya yang saat ini banyak memimpin pusat, menjadikan dukungan masyarakat itu dikaburkan hingga dihilangkan. Misalnya tokoh-tokoh NU Banten, yang utamanya Rais Am NU KH. Ma'ruf Amin mendukung perda syariah di Serang Banten. Beliau adalah pimpinan tertingg i NU. Tapi anehnya media sekuler tidak menyebut pandangannya itu. Mereka lebih asyik dengan suara Gus Mus, mertua Ulil, yang cenderung liberal. Dan suara ibu Nuriyah Gus Dur yang berbuka puasa di gereja. Banyak orang sekuler dan liberal mengatakan toleransi padahal sejatinya mereka adalah orang yang paling tidak toleran ketika berhadapan dengan orang yang tidak sependapat dengan mereka. Sudah sangat banyak contohnya. Ini hanya retoris belaka.

Berkah Menghormati Ulama

Gambar
Jika Jepang bangkit dari keterpurukannya setelah di bom atom yaitu dengan mengangkat harkat dan martabat para gurunya. Maka, Islam akan bangkit setelah para penguasa melakukan hal yang sama kepada para ulamanya. Dalam sejarah kebangkitan umat. Mulai dari zaman Umar bin Abdul Aziz, Nizamul Mulk, Nuruddin Zanki, Shalahuddin Al Ayyubi, hingga Muhammad Al Fatih, mereka begitu sangat memuliakan ulama, menjaga adab atasnya, dan menjadikannya sebagai tempat rujukan atas segenap tin dakan-tindakan penting dalam mengatur pemerintahan. Suatu saat datang sebuah surat teguran untuk Nizamul Mulk, seorang perdana menteri di masa Bani Seljuk, yang menyebutkan bahwa adanya para fuqaha dan para sufi di majelis Nizamul Mulk membuatnya lalai dari tugasnya sebagai pelaksana pemerintahan. Namun, apa jawab Nizamul Mulk terhadap surat itu? Ia menyampaikan, "Kelompok itu adalah penyangga Islam. Mereka adalah keindahan dunia dan akhirat. Kalau sendainya satu-persatu dari mereka duduk di atas kepa

Pecundang Cuma Berani Ngomong Di Belakang

Gambar
Di dunia maya ini ada orang yang tampil bak pemberani namun pada hakikatnya dia hanya seorang pengecut. Dia tampil melakukan perbuatan jahatnya hingga kemudian orang-orang memperhatikannya. Ada perkataan yang menyebutkan, bila ingin terkenal, kencingilah air zamzam. Seperti itulah kelakuan mereka. Ada yang berani menghina Islam, Allah, Rasulullah, dan ulama. Bahkan ada yang berani menginjak-injak alquran dengan penuh kebanggaan. Ketika ketahuan siapa pelakunya, berubahlah dia   bak ayam sayur, menangis meminta maaf, atau mencari-cari alasan yang pada hakikatnya dusta belaka. Ya Allah, saya berlindung kepadaMu dari perbuatan buruk itu. Perkataan dan perbuatan mereka keluar dari hati yang hampa dari keimanan, qolbun mayyit wa qolbun maridh . Mereka merasa perbuatan mereka tidak berdampak apa-apa pada diri mereka. Padahal Wamaa yakhdauna illa anfusahum wama yas uruun . Mereka menipu diri mereka sendiri.