Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Mereka Mengenal Muhammad Seperti Mereka Mengenal Anak-Anaknya Sendiri (8)

Gambar
Imam Hakim meriwayatkan bahwa Hisyam bin Ash Al-Umawi menceritakan bahwa dia dan seorang lelaki lain diutus menemui Heraklius – Raja Romawi – untuk mengajaknya masuk Islam. “Kami berangkat, dan ketika kami sampai di Al-Gautah – bagian dari kota Damaskus – kami turun istirahat di perkampungan Al-Jabalah bin Aiham Al-Gassani. Lalu kami masuk menemuinya, tiba-tiba kami jumpai dia berada di atas singgasananya. Ia mengirimkan utusannya kepada kami agar kami berbicara dengannya, tetapi kami mengatakan, ‘Demi Allah, kami tidak akan berbicara kepada utusan. Sesungguhnya kami diutus hanya untuk menemui raja (kalian). Jika kami diberi izin untuk masuk, maka kami akan berbicara langsung dengannya; dan jika tidak, kami tidak akan berbicara kepada utusan.’ Kemudian utusan Jabalah bin Aiham kembali kepadanya dan menceritakan segala sesuatunya kepadanya. Akhirnya kami diberi izin untuk menemuinya, lalu Jabalah berkata, “Berbicaralah kalian!’ Maka Hisyam bin Ash berbicara dengannya dan menyerunya untu

Mereka Mengenal Muhammad Seperti Mereka Mengenal Anak-Anaknya Sendiri (7)

Gambar
  “…dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.”  (QS. Al-Baqarah: 42) Ibnu Abbas Ra. berkata, “Maksudnya, penyembunyian (yang mereka/ orang Yahudi lakukan) terhadap identitas Nabi Saw., padahal mereka telah mengetahuinya.” Muhammad bin Sirin berkata, “Sekelompok anak cucu Harun singgah di Yatsrib ketika Bani Israil tertimpa oleh sesuatu yang menimpa mereka, yaitu kemenangan musuh atas mereka dan kehinaan mereka. Kelompok tersebut merupakan para pembawa Taurat pada masa itu. Mereka menetap di Yatsrib seraya terus mengharap Muhammad akan keluar untuk memimpin mereka. Saat itu mereka telah beriman dan membenarkan akan kenabian beliau. Para ayah itu berlalu dalam keadaan beriman (kepada Muhammad) dan meninggalkan anak cucu yang kemudian bertemu dengan Muhammad namun justru mereka kafir terhadapnya, padahal mereka telah mengetahuinya. Itulah makna dari firman Allah Ta’ala,  ‘Maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, lalu mereka ingkar kepadan

Mereka Mengenal Muhammad Seperti Mereka Mengenal Anak-Anaknya Sendiri (6)

Gambar
  “(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.”  (QS. Al-A’raf: 157) Imam Ibnu Katsir mengatakan, demikianlah sifat dan ciri khas Nabi Muhammad Saw. yang tertera di dalam kitab-kitab para nabi terdahulu. Para Nabi terdahulu menyampaikan berita gembira kepada umatnya masing-masing akan kedatangan Nabi Muhammad Saw. dan memerintahkan kepada umatnya untuk mengikutinya (apabila mereka hidup di masanya). Dan sifat-sifat Nabi Muhammad Saw. masih t

Mereka Mengenal Muhammad Seperti Mereka Mengenal Anak-Anaknya Sendiri (5)

Gambar
Gereja Buhaira di Bushra Suriah sebagaimana dimuat di laman wikipedia Tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad telah terlihat sejak beliau belum menjadi seorang Nabi dan Rasul. Saat Muhammad masih berumur 12 tahun, beliau mengikuti ekspedisi dagang pamannya, Abu Thalib, hingga ke negeri Syam.  Saat tiba Bushra yaitu daerah antara Syam dan Hijaz, seorang pendeta nasrani bernama Buhaira menemui Abu Thalib. Pendeta itu melihat keajaiban pada rombongan kafilah dagang Abu Thalib. Perhatiannya tertuju pada sosok pemuda yang tak lain adalah Muhammad. Setiap kali Muhammad melangkah, maka sekumpulan awan senantiasa menaunginya. Sang pendeta pun segera menghampiri Muhammad. Buhaira memeriksa sekujur tubuh Muhammad untuk melihat tanda-tanda kenabian yang diterangkan dalam kitab-kitab suci terdahulu.  Ia akhirnya menemukan tanda kenabian itu di punggung Muhammad, di antara kedua pundaknya, lalu ia mencium tanda itu. Menyaksikan tanda-tanda kenabian itu, sang pendeta pun berpesan kepada Abu Thalib a

Mereka Mengenal Muhammad Seperti Mereka Mengenal Anak-Anaknya Sendiri (4)

Gambar
  Ada sebuah pertanyaan yang sangat menarik untuk kita renungkan, pada zaman Rasulullah, mengapa orang Madinah lebih antusias berislam ketimbang orang Makkah? Sehingga Rasulullah Saw. berhijrah ke Madinah. Padahal Makkah adalah tanah kelahiran beliau dan banyak saudara beliau tinggal di sana. Tapi hal itu tidak menyurutkan kebencian orang kafir Makkah terhadap diri Rasulullah Saw. Jawabannya dapat saya jelaskan sebagai berikut: Masyarakat Madinah adalah masyarakat yang heterogen. Di dalamnya tidak hanya terdapat orang musyrik seperti yang terlihat di Makkah, tetapi juga terdapat orang Yahudi. Mereka hidup bersama sudah sejak lama sehingga mereka saling berinteraksi satu sama lainnya. Karena interaksi yang dekat inilah, penduduk Madinah banyak mendengar dari mulut orang-orang Yahudi tentang akan datangnya Nabi akhir zaman dengan tanda-tanda sebagaimana telah dijelaskan di dalam Taurat.  Kemudian penduduk Madinah mendengar kabar tentang orang yang mengaku Nabi, yaitu Muhammad Saw. Mereka

Mereka Mengenal Muhammad Seperti Mereka Mengenal Anak-Anaknya Sendiri (3)

Gambar
Setelah Rasulullah mendapat wahyu pertama kalinya, yaitu surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5, beliau menggigil hebat. Lalu Khadijah menyelimuti beliau hingga tidak menggigil lagi layaknya terkena demam. “Apa yang terjadi pada diriku?” Beliau bertanya kepada Khadijah. Maka dia memberitahukan apa yang baru saja terjadi. Beliau bersabda, “Aku khawatir terhadap keadaan diriku sendiri.” Khadijah berkata, “Tidak. Demi Allah, Allah akan menghinakanmu selamanya, karena engkau suka menyambung tali persaudaraan, ikut membawakan beban orang lain, member makan orang yang miskin, menjamu tamu dan menolong orang yang menegakkan kebenaran.” Selanjutnya Khadijah membawa beliau pergi menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza, anak paman Khadijah. Waraqah adalah seorang Nasrani semasa jahiliyah. Dia menulis buku dalam bahasa Ibrani dan juga menulis Injil dalam bahasa Ibrani seperti yang dikehendaki Allah. Dia sudah tua dan buta. Khadijah berkata kepada Waraqah, “Wahai anak pamanku, dengarkanlah kisah

Mereka Mengenal Muhammad Seperti Mereka Mengenal Anak-Anaknya Sendiri (2)

Gambar
Di dalam sejarah kehidupan Rasulullah dan para sahabatnya kita mengenal seorang sahabat bernama Abdullah bin Salam. Beliau adalah kepala pendeta dan pemuka kaum Yahudi Madinah. Sehari-hari beliau mempelajari Taurat dan mengajarkannya kepada orang Yahudi lainnya. Di dalam Kitab Taurat beliau temukan ayat-ayat tentang akan diutusnya Nabi akhir zaman. Semua tanda-tanda itu beliau kumpulkan dan renungkan. Lalu beliau bandingkan dengan apa yang dikatakan orang-orang bahwa ada orang Makkah yang mengaku dirinya sebagai Nabi. Namanya Muhammad. Tak pelak lagi, berita ini menyita perhatiannya. Lalu beliau cocokkan omongan orang tentang Muhammad dengan apa yang tertuang di dalam Taurat. Klop! Sosok Muhammad sama persis seperti apa yang digambarkan oleh Taurat. Jadilah Abdullah bin Salam menjadi sosok yang sangat merindukan kehadiran Rasulullah Muhammad Saw. Ketika Nabi Muhammad Saw. tiba di Madinah, hati Abdullah bin Salam berbahagia. Dia berteriak, "Allahu Akbar! Allahu Akbar!" Kontan

Mereka Mengenal Muhammad Seperti Mereka Mengenal Anak-Anaknya Sendiri (1)

Gambar
“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.”  (QS. Al-Baqarah: 146) Dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, Allah Swt. memberitahukan bahwa ulama Ahli Kitab mengenal kebenaran dari apa yang disampaikan oleh Rasulullah Saw. kepada mereka, sebagaimana seseorang dari mereka mengenal anaknya sendiri. Orang-orang Arab biasa membuat perumpamaan seperti ini untuk menunjukkan pengertian pengenalan yang sempurna. Seperti yang disebutkan di dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda kepada seorang lelaki yang bersama anaknya: “Apakah ini anakmu?” Si lelaki menjawab, “Benar, wahai Rasulullah, aku bersaksi bahwa dia adalah anakku.” Rasulullah Saw. bersabda, “Ingatlah, sesungguhnya dia tidak samar kepadamu dan kamu tidak samar kepadanya.” Imam Al-Qurthubi mengatakan, telah diriwayat

Integralitas Keilmuan Muslim Dulu dan Kini

Gambar
P ara ulama zaman dahulu dikenal ensiklopedis, ilmu apa saja yang berkembang saat itu, dipelajari. Kata Imam Abu Hanifah, kalau memakai sandal adalah ilmu maka akan aku pelajari. Imam Asy Syafi'i belajar ilmu firasat dan kedokteran. Pernah seorang tabib berdiskusi dengan Imam Asy Syafi'i, dia kaget dengan luasnya keilmuan kedokteran yang dimiliki sang Imam. Imam Bukhari selain dikenal ahli hadits, dikenal juga ahli memanah yang tiada tanding di zamannya. Imam Ibnul Qayyim menulis buku tentang psikologi cinta dengan sangat bagus. Para ulama itu seperti itu karena secara iklim pendidikan dan ilmiah di zaman itu manhaj keilmuannya adalah tauhid. Bahwa seluruh ilmu adalah milik Allah Yang Maha Esa dan mempelajarinya berarti mengesakan Allah. Bukan sekuler seperti sekarang. Kita dididik dari kecil sudah dikotak-kotakan dengan adanya jurang ilmu yang dalam. Oleh karenanya, untuk menciptakan iklim yang seperti dulu lagi menjadi tidak mudah. Untuk menciptakan orang yang ahli ekonomi te

Cara Sederhana Membahagiakan Orangtua

Gambar
Usia kalau sudah semakin tua akan semakin sering sakit-sakitan. Diberi obat, tidak sembuh betulan. Hanya sekedar meredakan. Itu tandanya organ tubuh sudah mulai kelelahan, dan pasukan imun semakin lemah merespon. Justru yang lebih dibutuhkan di masa tua itu ketenangan hidup dan banyak beribadah. Dekat dengan anak cucu. Diperhatikan dan dipedulikan oleh anak cucu. Seperti itu. Yang memperpanjang umur mereka. Insyaallah. Saat kedua orangtua kita semakin tua, saat itulah kita harus semakin dekat dan peduli kepada keduanya. Jangan beri lagi mereka beban yang berat. Cukuplah di masa lalunya kita membebani mereka dan saatnya kini kita memberi banyak kesenangan kepada mereka, mungkin sudah tidak terlalu mereka rasakan kesenangan itu karena usia yang tidak lagi muda. Tapi setidaknya kita berusaha membahagiakan mereka.

Status WA 18

Gambar
1. Alhamdulillah ala kulli hal yang memberikan kita ujian dan cobaan. Yang dengan ujian dan cobaan itu mengingatkan kita untuk bermuhasabah dan kembali dekat dengan-Nya. Bukan jauh dari-Nya. Hati kembali khusyu, bukan gelisah dan galau. Jiwa kembali memandang-Nya, bukan larut dalam cinta dan dunia. Allah benar-benar Maha pencemburu! "Tidak ada siapa pun yang lebih pencemburu dibandingkan dengan Allah." (HR. Bukhari dan Muslim) 2. Di dunia ini tidak ada istilah "kebetulan". Sekalipun sehelai daun jatuh ke tanah, semua ada dalam pandangan Allah Yang Maha Melihat dan Maha Mendengar. Seluruh aib manusia ada dalam genggaman-Nya. Jika Dia berkehendak, kapanpun Dia buka, mudah sekali. Sekalipun manusia menutup-nutupinya dengan rapat. Akan tercium juga. Dengan caraNya yang tidak terduga. Bersyukurlah Allah masih menyimpan aib-aibmu. Jika tidak, setitik saja aibmu terbuka, sungguh sangat menjijikkan bagi orang yang mengetahuinya. Beristighfarlah sebelum terlambat. Sebelum A

Status WA 17

Gambar
 1. Surat Al Kautsar mengandung makna yang luarbiasa besar walaupun hanya terdiri dari 3 ayat. Surat ini adalah salah satu surat yang "menghibur" Nabi Saw. atas perlakuan dan perkataan orang-orang kafir Quraisy yang mengejek beliau sebagai "batara" atau orang yang terputus keturunannya karena semua anak lelaki beliau wafat. Ayat ini diawali dengan kata "inna" "sesungguhnya", sebagai penegasan yang kuat, bahwa Allah memberi nikmat yang sangat banyak. Yang tidak terhitung jumlahnya. Kalau ada satu kenikmatan yang hilang darimu, masih banyak lagi kenikmatan yang lainnya. Maka bersyukurlah dengan mengerjakan shalat dan berkurban. Dan ayat terakhir juga diakhiri kembali dengan "inna" "sesungguhnya" justru merekalah, yaitu orang-orang kafir yang menghina itu, yang terputus dari rahmat Allah. Sedangkan kamu, Muhammad, namamu terus dikenang dan menjadi teladan sepanjang zaman.  2. Said bin Jubair, ulama tabiin, kepalanya dipenggal

Syaikh Al Azhar Prof. DR. Abdul Halim Mahmud Rahimahullah

Gambar
Prof. DR. Abdul Halim Mahmud adalah Imam besar dan Syaikh Al Azhar Mesir. Lulus Universitas Al Azhar dengan predikat terbaik dan termuda di zamannya. Kemudian melanjutkan S3 nya di Universitas Sorbone Perancis. Walaupun kuliah di kampus Barat yang sekuler, sepulangnya dari sana, beliau justru semakin relijius dan menempuh jalan tasawuf. Beliau hidup zuhud dan wara. Punya jabatan bergengsi, setara dengan pemimpin negeri, bahkan pemimpin spiritual umat Islam, tidak menghalangi beliau hidup merakyat, sering beliau bepergian naik kendaraan umum. Rumahpun masih ngontrak. Oleh banyak orang, beliau dijuluki Imam Al Ghazali abad ke-20 karena kealiman dan kesufiannya. Selain dikenal kesufiannya, beliau dikenal sangat ketat dalam menjalankan syariat Islam. Contohnya persetujuannya untuk melaksanakan hukuman qishash sebagaimana dituangkan dalam hukum Islam. Rahimahullah rahmatan wasi'ah. 

Syaikh Muhyiddin Kullab Ulama Gaza Pedagang Strawberry

Gambar
Syaikh Muhyiddin Kullab, MA adalah seorang ulama asal GAZA, kandidat doktor syariah dari Universitas Islam Gaza dan telah menulis puluhan buku hadits dan fikih, rela dan ridho berdagang strawberry untuk memenuhi nafkah keluarganya. Karena tentu saja kondisi perekonomian GAZA yang diblokade Israel, mencari pekerjaan yang layak cukup sulit. Dari sini saya teringat dengan para ulama shalih dari zaman Abdurrahman bin Auf, Imam Abu Hanifah, Imam Sufyan Ats Tsauri, dan Imam Al Junaid yang hidup zuhud dari berdagang. Semoga Allah menjaga Syaikh Muhyiddin Kullab dan memerdekakan negerinya. https://www.youtube.com/watch?v=wuwq22lSbA8

Wafatnya KH. Amin Djamaluddin Ulama Pakar Aliran Sesat

Gambar
Umat Islam Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Beliau salah seorang dari sedikit orang yang pakar menjelaskan aliran-aliran sesat. Jika berdebat dengan tokoh-tokoh aliran sesat, beliau sodorkan bukti seabreg. Bahkan tidak segan, beliau bawa kitab-kitab yang sangat tebal, sekedar ingin menunjukkan bagian mana sebuah ajaran itu sesat. Sontak kejadian itu sudah membuat lawan debatnya shock sebelum berdebat. Beliau juga sudah melanglangbuana menjadi saksi ahli di pengadilan dalam menjelaskan kesesatan ajaran seseorang. Benar-benar seorang pendekar tanpa tanding. KH. Amin Djamaluddin Rahimahullah rahmatan waasi'ah .

Abdurrazak Gurnah Muslim Peraih Nobel Sastra 2021

Gambar
Prof. Abdurrazak Gurnah adalah peraih nobel sastra pada tahun 2021. Beliau adalah seorang muslim asal Tanzania yang kemudian menjadi warga negara Inggris dan menjadi profesor bahasa inggris dan pascakolonial di Universitas Kent Inggris. Di dunia Internasional tidak banyak yang tahu tentang Gurnah. Bahkan di negara asalnya sendiri, beliau tidak dikenal. Beliau menulis sejumlah buku tapi tidaklah populer, bahkan untuk menghabiskan cetakannya juga memakan waktu yang lama. Tapi dewan juri nobel sastra dengan teliti dan cermat membaca hasil karya beliau. Dan menemukan pemikiran yang sangat berharga bagi dunia. Tulisannya mengenai efek kolonialisme dan nasib para pengungsi di antara pusaran budaya dan benua yang diceritakannya dalam novel-novelnya, sangat memukau. Beliau mampu menampilkan realitas kehidupan yang digambarkan dalam tokoh fiksi. Sejak saat meraih nobel itulah, karya-karya beliau yang semula tidak laku, masuk dalam deretan buku-buku best seller dan meledak di pasaran. Beliau p