Status WA 17


 1. Surat Al Kautsar mengandung makna yang luarbiasa besar walaupun hanya terdiri dari 3 ayat. Surat ini adalah salah satu surat yang "menghibur" Nabi Saw. atas perlakuan dan perkataan orang-orang kafir Quraisy yang mengejek beliau sebagai "batara" atau orang yang terputus keturunannya karena semua anak lelaki beliau wafat. Ayat ini diawali dengan kata "inna" "sesungguhnya", sebagai penegasan yang kuat, bahwa Allah memberi nikmat yang sangat banyak. Yang tidak terhitung jumlahnya. Kalau ada satu kenikmatan yang hilang darimu, masih banyak lagi kenikmatan yang lainnya. Maka bersyukurlah dengan mengerjakan shalat dan berkurban. Dan ayat terakhir juga diakhiri kembali dengan "inna" "sesungguhnya" justru merekalah, yaitu orang-orang kafir yang menghina itu, yang terputus dari rahmat Allah. Sedangkan kamu, Muhammad, namamu terus dikenang dan menjadi teladan sepanjang zaman. 

2. Said bin Jubair, ulama tabiin, kepalanya dipenggal. Imam Ahmad bin Hanbal dipenjara, kepalanya diinjak ketika bersujud, dan dihukum cambuk hingga 80 kali. Imam Ibnu Taimiyah dipenjara hingga wafat. Imam Hasan Al Banna ditembak. Sayyid Quthb digantung. Buya HAMKA dipenjara. Tapi nama mereka tetap harum hingga kini. Karya-karya mereka dibaca hingga kini. Kalian bisa menghancurkan sekuntum bunga di bawah kedua telapak kaki kalian. Tapi kalian tidak akan mampu menghilangkan aroma harumnya. 

3. Perbanyak ilmu dan ibadah. Kurangi keinginan pada dunia. Hidup hanya sekali. Besok siapa tahu kita mati.

4. Tasawuf sunni itu mengikuti thoriqohnya Imam Al Junaid, Imam Abdul Qadir Al Jailani, Imam Al Ghazali, dan ulama sejenis. Itu saja sudah cukup bagi kita untuk dipelajari dan diamalkan. Tapi makin kesini, tasawuf ala al Hallaj, Ibnu Arabi, Al Jilli, yang bercorak falsafi, wahdatul wujud, dan hulul juga ikut digemari. Akidah dan akhlak bukannya makin benar, malah makin rusak. Naudzubillah.

5. Kadang orang tidak lancar bicara atau tidak dapat menjelaskan. Tapi ia mempunyai hati tulus yang sayangnya menjadi rahasia di dalam dirinya sendiri dan hanya sedikit orang yang tahu, yaitu mereka yang juga punya cinta hati yang tulus. "(orang lain) yang tidak tahu, menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka menjaga diri (dari meminta-minta). Engkau (Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya..." (QS. Al Baqarah: 273)

6. Jika ingin membaca tapi tidak tahu apa yang ingin dibaca, bacalah terjemah atau tafsir Al Quran, atau kumpulan hadits Nabi Saw. Tadaburi dan hayati maknanya dan jadikan cerminan diri untuk menjadi lebih baik. Jika ilmu adalah cahaya, maka yang haq adalah yang dekat langsung dengan sumber Ilahi. Dari sanalah kita memulai untuk membenamkan jiwa kita dalam lautan ilmu yang tak bertepi.

7. Rasulullah Saw. ketika melihat sesuatu yang ia senangi membaca "alhamdulillah". Begitupun ketika melihat sesuatu yang ia benci, beliau tambahkan "ala kulli hal". Untuk memalingkan hati yang benci kepada kenikmatan lain yang masih ada, agar hati ridha dengan ketetapan Allah. Dan dikukuhkan lagi dengan kalimat "Rabbi inni audzubika min ahlin naar - Ya Rabb, aku berlindung kepadamu dari tingkah laku ahli neraka." Agar dikuatkan lagi keimanannya, agar tetap di jalan yang lurus, tidak loss control atas apa yang dia saksikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Hadratusy Syaikh Hasyim Asy'ari dalam Perjuangan Bangsa

Manfaat Mempelajari Tafsir Alquran

Akibat Berbuat Zalim

Tiga Sebab Keruntuhan Peradaban Islam di Andalusia

Mengapa Banyak Orang Barat Menjadi Ateis?