Hidayah itu Mahal, Maka Jagalah!
Ada saatnya iman itu naik dan
ada saatnya pula menurun. Di saat iman naik, raga ini bersemangat dalam beramal
saleh dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan. Namun di saat menurun, amal saleh
pun ikut-ikutan menurun. Ya kalau menurunnya hanya sebatas yang sunnah, tapi
bila sudah menyentuh yang fardhu, seperti tidak mengerjakan shalat lima waktu
dan banyak melakukan kemaksiatan. Maka iman pun semakin menipis hingga tak
membekas. Naudzubillahi mindzalik.
Di antara doa yang sering
dibaca oleh Rasulullah Saw. adalah doa-doa berikut ini,
اهدِنَــــا
الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ
“Tunjukilah (berilah
hidayah) kami kepada jalan yang lurus.” (QS. Al-Fatihah: 6)
يَا
مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
Ya Muqollibal qulub tsabbit
qolbi alaa diinik. "Wahai Tuhan Yang Membolak-balikkan hati, tetapkan hati
ini di atas agama-MU."
Dalam QS. Ali Imran: 8 juga
disebutkan doa agar kita tetap berada dalam hidayah Allah:
رَبَّنَا
لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ
رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
Rabbana laa tuzigh qulubana
ba'da idz hadaitana wahablana mil ladunka rahmah innaka antal wahhab. "Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah
Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari
sisi-Mu; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi karunia."
Imam Ibnu Katsir berkata:
"Allah Swt. membimbing hamba-hamba-Nya untuk meminta hidayah, karena
setiap insan membutuhkannya siang dan malam. Seorang hamba butuh kepada Allah
setiap saat untuk mengokohkannya di atas hidayah, agar hidayah itu bertambah
dan terus-menerus dimilikinya. Karena seorang hamba tidak dapat memberikan
kemanfaatan dan tidak dapat menolak kemudaratan dari dirinya, kecuali apa yang
Allah kehendaki. Allah pun membimbing si hamba agar di setiap waktu memohon
kepada-Nya pertolongan, kekokohan, dan taufik. Orang yang bahagia adalah orang
yang diberi taufik oleh Allah untuk memohon hidayah, karena Allah telah
memberikan jaminan untuk mengabulkan permintaan orang yang berdoa kepada-Nya di
sepanjang malam dan di pengujung siang. Terlebih lagi bila si hamba dalam
kondisi terjepit dan sangat membutuhkan bantuan-Nya. Ini sebanding dengan
firman-Nya:
“Wahai orang-orang yang
beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang
Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya…” (QS.
An-Nisa’: 136)
Dalam ayat ini, Allah
memerintahkan orang-orang yang telah beriman agar tetap beriman. Ini bukanlah
perintah untuk melakukan sesuatu yang belum ada, karena yang dimaukan dengan
perintah beriman di sini adalah hasungan agar tetap tsabat (kokoh),
terus-menerus dan tidak berhenti melakukan amalan-amalan yang dapat membantu
seseorang agar terus di atas keimanan.
Terbukti, menjaga hidayah
tidak hanya monopoli muslim yang awam, tetapi juga kerap dilakukan oleh para
Nabi. Hal ini menunjukkan betapa berharganya hidayah dalam hidup kita sehingga
para Nabi dan Rasul pun ikut serta di dalamnya. Oleh karena itu, sangat penting
bagi kita untuk menjaga hidayah dalam diri kita. Agar kita lebih dapat
bersemangat dalam beramal dan istiqomah dalam menjauhi segala kemaksiatan.
Mantap....syukron lillah.. Barakallah..
BalasHapus