Al Quran yang Menyembuhkan
"Dan Kami turunkan
dari Al-Qur'an suatu yang menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman..." (QS. Al-Isra: 82)
"Al Quran itu adalah
petunjuk dan obat penawar bagi orang-orang yang beriman..." (QS.
Fushshilat: 44)
Para dokter dan psikolog
dewasa ini mengungkapkan adanya keterkaitan antara hati (pikiran) dan tubuh.
Penyakit-penyakit hati bisa menimbulkan penyakit pada fisik. Stres yang
berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dari menghadapi penyakit
yang datangnya dari luar. Sebaliknya, ketika kita tidak stres atau merasa
bahagia, sistem kekebalan tubuh kita semakin meningkat. Oleh karena itu sangat
berbahaya jika penyakit hati ini dibiarkan begitu saja.
Allah Swt. telah memberi petunjuk
tentang salah satu obat mujarab bagi hati yang sakit. Yaitu dengan membaca
Al-Qur'an secara teratur. Sekalipun pada saat itu pikiran kita sedang kacau,
hati terasa lalai, Al-Qur'an akan memberikan penawarnya. Karena, Al-Qur'an
adalah obat penawar (syifa) bagi hati-hati yang gelisah.
Syaikh Sa'id Hawwa dalam
buku Jundullah Tsaqafatan wa Akhlaqan berkata, "Bahwa seorang
Mukmin, meskipun hatinya lalai dan berpaling dari kitabullah, tetapi jika
mereka membiasakan serta memperbanyak baca Al-Qur'an secara teratur dan baik,
maka penyakit yang diidapnya akan hilang dengan sendirinya. Sebab, sebagaimana
Allah nyatakan, Al-Qur'an adalah obat bagi penyakit hati."
Benarlah apa yang dikatakan
Syaikh Sa'id Hawwa itu, saya sangat merasakannya. Yaitu ketika saya jauh dari
Al-Qur'an, hati saya jauh dari kebenaran; jauh dari kebaikan. Seolah-olah ada
yang hilang dalam diri saya. Tetapi ketika saya mulai membaca Al-Qur'an,
mulailah timbul semangat baru dalam hidup saya. Semakin banyak membaca Al
Qur'an semakin kuat semangat saya untuk berbuat kebaikan. Itulah efek dari
membaca Al-Qur'an, yaitu sebagai syifa (penawar) hati yang sakit,
hati yang lalai, hati yang malas dari berbuat kebaikan.
Tidak ada yang sia-sia dari
ayat-ayat Al-Qur'an yang kita baca. Mungkin awalnya dengan sedikit paksaan
untuk membacanya atau jiwa ini sebelumnya malas untuk membacanya. Tapi yang
terpenting adalah MULAILAH MEMBACANYA di tengah kondisi hati seperti apapun.
Jangan pernah tinggalkan Al-Qur'an meskipun hanya sehari saja. Para sahabat Nabi
menjadi hebat dan rajin beramal adalah karena setiap harinya membaca Al Qur'an.
Ada yang membaca satu hari satu juz, satu hari dua juz, satu hari tiga juz,
seminggu khatam, ada juga yang mampu tiga hari khatam seperti yang dilakukan
Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallahu anhuma. Sayidina Utsman bin Affan
Ra. pernah mengatakan, sebaik-baik taqarub ilallah adalah dengan
membaca Al-Qur'an.
Bagi hati yang merindukan
pertolongan Allah, merindukan kebangkitan dan kejayaan, mari mulai membiasakan
diri membaca Al-Qur'an secara dawam dan istiqomah.
Komentar
Posting Komentar