Kematian: Bukti Keberadaan dan Kebesaran Allah


Kematian adalah sebuah misteri yang hanya Tuhan yang tahu kapan masanya ia menjumpai makhluk-Nya. Seringkali yang muda lebih dahulu wafat ketimbang yang tua; penjenguk lebih dahulu wafat daripada yang dijenguk; anak lebih dahulu wafat ketimbang orangtuanya; ada yang baru satu kali naik pesawat sudah mengalami kecelakaan dan wafat, sementara yang sudah ratusan kali naik pesawat masih hidup tidak kurang suatu apapun; ada panglima perang yang puluhan kali berperang tapi matinya di tempat tidur. Di sisi lain ada yang baru sekali perang sudah mati duluan.

Kenyataan ini telah membuat banyak orang takut dengan kematian, terutama dikalangan orang-orang kafir. "Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut (mati), disebabkan mereka menyekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan kete­rangan tentang itu.Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim." (QS. Ali Imran: 151)

Oleh karenanya, mereka selalu berusaha menghindari diri dari berbicara tentang kematian atau menyinggung-nyinggung tema tentang kematian. Bila mereka mendengar tentang kematian, mereka berusaha menjauh darinya. Atau bila ada orang yang berbicara tentang kematian, ia berusaha mengalihkan pembicaraan tersebut. Takut kematian itu sewaktu-waktu akan menimpanya. 

Mengingat kematian artinya mengingatkan manusia tentang dosa-dosa yang telah mereka lakukan, sudahkah mereka memohon ampun dan bertaubat karenanya? Mengingat kematian artinya merenungkan amal saleh yang pernah dilakukan, sudahkah cukup sebagai bekal di hari penghisaban kelak? Mengingat kematian artinya mengingat kehidupan yang harus mereka tempuh selama hidup di dunia, yaitu kehidupan yang lurus, yang Allah ridhai. Kematian telah memisahkan manusia dari kenikmatan dan kemewahan hidup duniawi dan memulai hidup baru yang abadi, surga atau neraka.

Di saat banyak orang yang sombong dimasa hidupnya, namun di saat sakaratul maut terjadi mereka bertekuk lutut, menderita kekalahan total. Ternyata kesombongannya tidak berdaya dihadapan sang maut. Bisa jadi jeda antara kesombongan dengan sakaratul maut hanya beberapa detik atau beberapa menit saja. Kematian adalah bukti kekuasaan-Nya yang tidak terbantahkan lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Hadratusy Syaikh Hasyim Asy'ari dalam Perjuangan Bangsa

Manfaat Mempelajari Tafsir Alquran

Akibat Berbuat Zalim

Tiga Sebab Keruntuhan Peradaban Islam di Andalusia

Mengapa Banyak Orang Barat Menjadi Ateis?