Tangisan yang Membahagiakan

Islam bukanlah sekumpulan teori semata. Keindahan Islam terpancar dari ajaran-ajarannya yang diamalkan. Keindahan Islam dirasakan bagi siapa saja yang mencelupkan dirinya ke dalam Islam itu sendiri. Dalam keadaan seperti ini, tangisan pun bisa menjadi keindahan dan kebahagiaan, bukan sebagai keburukan dan semata-mata kesedihan.

Rasullullah Saw. bersabda: “Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah daripada dua tetes dan dua bekas : yaitu tetesan air mata karena takut kepada Allah, dan tetesan darah yang tumpah di jalan allah. Adapun dua bekas yaitu bekas dijalan Allah, dan bekas dalam menjalankan apa-apa yang difardhukan oleh Allah.” (HR. Tirmidzi)

Khalifah Ali bin Abi Thalib Ra. pernah mengatakan bahwa tangisan itu ada tiga macam: Pertama, disebabkan takut akan siksa Allah Swt.. Tangisan ini dapat melebur dosa. Adapun buahnya adalah selamat dari siksa akhirat.

Kedua, disebabkan takut murka Allah Swt.. Tangisan ini dapat membersihkan aib. Adapun buahnya adalah kenikmatan abadi dan derajat tinggi di surga.

Ketiga, disebabkan takut berpisah dengan Allah Swt.. Sedang buahnya adalah mendapat berita gembira dari Allah Swt. untuk memperoleh ridha, melihat zat Allah Swt., mendapat kunjungan malaikat dan meningkatkan keutamaan.

“Mungkin saja ada orang yang lebih baik shalat dan puasanya daripada Umar bin Abdul Aziz,” kata Fatimah istri Umar bin Abdul Aziz memberi kesaksian, “akan tetapi aku belum pernah melihat seorang pun yang lebih takut dan lebih banyak menangis di hadapan Tuhannya daripada Umar bin Abdul Aziz. Di malam hari, setelah seharian mengurusi umat, ia langsung membungkukkan diri dalam persujudannya. Dia terus menangis hingga tertidur. Lalu menangis lagi ketika terbangun, dan begitu seterusnya. Ia menghabiskan sebagian besar malamnya dengan menangis di hadapan Tuhannya seperti itu.”

Demikianlah keadaan yang terjadi pada diri Umar bin Abdul Aziz, sosok Khalifah yang dikenal karena kesalehan dan keadilannya. Dengan tangisan itulah Umar bin Abdul Aziz membangun kekuasaannya. Menangis menjadi suatu amalan yang indah dan membahagiakan baginya. Tetes airmata yang jatuh menjernihkan hati dan pikirannya, membuatnya lapang dada atas setiap nasehat dan kritikan baginya, mengingatkan akan kebesaran dan keagungan Tuhannya, sekaligus merasakan betapa lemah dirinya dihadapan Sang Pencipta.

Fakta ilmiah menyebutkan menangis bisa dibilang sebagai bentuk latihan bagi jiwa. Sebab mengeluarkan segala emosi negatif melalui tangisan jauh lebih baik daripada memendamnya dalam hati. Menangis seperti olahraga bagi perasaan sehingga suatu saat ketika berada di posisi serupa, hati bisa lebih kuat dan tegar. Banyak orang mengaku kalau menangis membuat mereka lebih lega. Kenapa bisa demikian? Sebab menangis rupanya membuat tubuh mengeluarkan hormon endorfin yang bersifat meredakan rasa sakit dalam tubuh. Jadi dengan menangis, tubuh dan pikiran otomatis menjadi lebih rileks.

Oleh karena itu, ingatlah dosa-dosa dan menangislah; ingatlah nikmat-nikmat dan menangislah; ingatlah mereka yang telah pergi karena kita juga akan pergi seperti mereka dan menangislah; menangislah karena kita tidak bisa menangis karena menangis itu membahagiakan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Hadratusy Syaikh Hasyim Asy'ari dalam Perjuangan Bangsa

Manfaat Mempelajari Tafsir Alquran

Akibat Berbuat Zalim

Tiga Sebab Keruntuhan Peradaban Islam di Andalusia

Mengapa Banyak Orang Barat Menjadi Ateis?