Ulama ini Sangat Disiplin Menjaga Waktu
Dawud
At-Tha’i rahimahullah memakan alfatit (roti yang dibasahi dengan air). Dia
tidak memakan roti kering (tanpa dibasahi). Pembantunya bertanya, “Apakah anda
tidak berhasrat makan roti kering?” Dawud menjawab, “Saya mendapatkan waktu
yang cukup untuk membaca 50 ayat antara memakan roti kering dan basah.” (Sifatus Shafwah, 3/92)
Ibnu
Aqil berkata, “Aku menyingkat semaksimal mungkin waktu-waktu makan, sehingga
aku lebih memilih memakan kue kering yang dicelup ke dalam air (dimakan sambil
dibasahi) daripada memakan roti kering, karena selisih waktu mengunyahnya
(waktu dalam mencelup kue dengan air lebih pendek daripada waktu memakan roti
kering) bisa aku gunakan untuk membaca dan menulis suatu faedah yang sebelumnya
tidak aku ketahui.” (Dia melakukan hal itu supaya bisa memanfaatkan waktu
lebih). (Dzailut Thabaqatil Hanabilah, Ibnu Rajab,1/177)
Imam
Adz-Dzahabi menyebutkan bahwa Imam Ibnu Aqil telah menulis satu judul kitab
dengan tebal 800 jilid. Sebuah maha karya yang belum ada bandingannya dari segi
jumlah.
Komentar
Posting Komentar