Persaudaraan Umat Islam Melewati Batas-Batas Geografis
Beberapa
waktu yang lalu saya berdebat dengan seseorang yang ternyata beragama Kristen.
Orang tersebut mengatakan, untuk apa jauh-jauh membantu rakyat Palestina
padahal di dalam negeri sendiri masih banyak yang memerlukan bantuan.
Perkataan
itu mungkin saja secara betul. Namun dia berpikir dalam kerangka yang sempit
dan tidak mengenal hakikat persaudaraan di dalan Islam. Jadi dia merasa
kepedulian itu hanya diletakkan pada satu tempat saja sedangkan di tempat yang
lain tidak. Saya takutkan orang seperti ini hanya pandai mengkritisi
saja tapi tidak pernah melakukan apa yang menjadi pendapatnya di atas. Saat
saya menyodorkan bukti-bukti tentang kepedulian rakyat Palestina terhadap
bangsa kita. Yaitu di saat kita ditimpa bencana alam, mereka turut membantu
kita dengan mengirimkan sejumlah uang kepada kita. Padahal posisi mereka
saat ini sedang mengalami kesulitan; mengapa mereka jauh-jauh mengirimkan
bantuannya kepada kita sementara mereka sendiri sedang kesusahan? Itulah
persaudaraan dengan maknanya yang sangat dalam. Itsar; mengorbankan kepentingan
dirinya untuk kepentingan orang lain.
Setelah
saya sodori fakta-fakta tersebut, orang Kristen itu tidak lagi menanggapi
perkataan saya; pergi entah kemana. Saya temukan di dalam komentar-komentar
mereka di dunia maya, orang-orang seperti orang Kristen ini. Mudah-mudahan saja
mereka bukanlah dari kalangan kaum muslimin. Bila dari kalangan kaum muslimin,
jelas sangat menyedihkan.
Tanah air kaum muslimin adalah
Islam. Maka dibelahan bumi manapun kaum muslimin memerlukan bantuan maka wajib
kita bantu sebisanya. Dulu Khalifah Utsmani di Turki mengirimkan kapal perang
untuk membantu Fatahillah dalam mengusir penjajah Portugis dari tanah Jawa.
Padahal Turki-Indonesia terbentang jarak yang cukup jauh. Satunya berada di
ujung selatan Asia Tenggara, yang satunya lagi berada di gerbang benua Eropa.
Komentar
Posting Komentar