Pentingnya Tabayun kepada Sesama Mukmin
Bagi
sesama orang yang beriman, tabayun itu sangat penting bila ada sesama kita
diberitakan melakukan kejelekan meskipun yang memberitakan kejelekan itu sangat
banyak jumlahnya.
Kasus
bapak Tubagus Arif, anggota DPRD DKI dari PKS, misalnya, dituduh telah memaki
dan berkata kasar dan rasis kepada Ahok. Salah satu yang menghembuskan fitnah
ini adalah seorang wanita bernama Dian Supolo, eks Direktur Komunikasi
McDonald.
Tidak
sedikit kaum muslimin yang percaya dengan fitnah yang dilontarkan Dian
ini. Dan kemudian turut menghina Tubagus Arif yang notabene tidak tahu apa-apa
atau tidak pernah mengatakan apa yang dituduhkan itu. Dan terbukti saat ini
kata-kata kasar itu bukan dirinya yang mengatakan melainkan anggota dewan dari
partai lain.
Entah
mengapa apa-apa yang berbau PKS seringkali menjadi berita yang menghebohkan.
Fitnah yang belum terbukti kebenarannya dianggap sudah benar adanya. Yang lebih
menyakitkan lagi, memfitnah tokoh umat adalah batu loncatan untuk menghina
ajaran Islam. Seperti yang dilakukan oleh Dian Supolo. Setelah memfitnah bapak
Tubagus, dia menjelek-jelekkan ajaran Islam diantaranya shalat jumat.
Sungguh
dalam sejarah sering kita dapatkan orang-orang seperti ini. Oleh karena itu,
berhati-hatilah terhadap mereka. Bersabarlah, dan tanamkanlah ke dalam dirimu
baik sangka terhadap saudaramu yang mukmin. Jangan mudah larut dalam omongan
orang.
Bila
ada rasa dihatimu kebencian terhadap saudaramu karena terpengaruh fitnah orang
lain, diam adalah yang terbaik bagi dirimu hingga masalah yang sesungguhnya
benar-benar terungkap. Seringkali orang terpengaruh karena banyaknya orang yang
berbicara tentang apa yang ingin dipengaruhinya itu.
Orang
baik bisa dituduh jahat karena banyaknya orang yang mengatakan si fulan itu
jahat. Padahal seringkali tuduhan itu hanyalah opini bukan fakta sesungguhnya.
Sedikit saja engkau memfitnah saudaramu, sungguh fitnah itu lebih kejam
daripada pembunuhan! Bila membunuh orang adalah dosa besar, maka memfitnah
orang dosanya jauh lebih besar!! Bahkan dalam urusan ini, beberapa ulama
mengatakan, bila kita ingin taubat kita diterima Allah, tidak cukup
beristighfar kepada Allah saja tetapi juga harus meminta maaf kepada orang yang
kita zalimi itu.
Komentar
Posting Komentar