Status WA 9


1. Banyak lansia lebih hebat ibadahnya daripada yang muda. Tubuhnya yang mulai lemah tidak menghalanginya untuk shalat berjamaah di masjid. Matanya yang rabun tidak menghalanginya untuk terus membaca Alquran. Mungkin mereka berpikir ajal sebentar lagi menjemput mereka, membuat mereka semangat dalam beribadah. Sedangkan yang muda sebaliknya, panjang angan-angan. Tapi, betapa banyak orang yang wafat di usia muda sementara amal salehnya masih sedikit dikerjakan. Kematian tidak mengenal kata umur. Kematian adalah takdir Allah yang sudah dicatat sebelumnya. "Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami tidak lemah." (QS. Al Waqi'ah: 60)

2. Bila ada satu kejadian yang terbukti si fulan berdusta, niscaya akan memunculkan kekecewaan hingga mengakibatkan trauma berkepanjangan pada orang-orang sekitarnya. Meskipun setelahnya si fulan berkata jujur, tetap saja kekecewaan itu masih ada pada mereka. Hikmahnya, jika hari ini anda berbohong, maka kejujuran di hari esok akan sangat diragukan. Jika dulu anda gemar berdusta, bersabarlah ketika anda menjalani kejujuran anda. Karena pada awalnya mungkin anda masih dicap sebagai pendusta.

3. Salah satu sebab lemahnya hafalan (Alquran) adalah karena banyaknya dosa. Bila hafalan susah melekat, jangan berhenti menghafal. Justru harus sering mendekat (banyak membaca dan menghafalnya). Karena disanalah proses tazkiyah atau pensucian pada diri. Bagaimana proses menghafal berbuat pahala melimpah, menggusur dosa-dosa dan pengaruhnya. Hingga suatu saat nanti, dengan izin Allah, dada dipenuhi dengan hafalan. Sebagai suatu karunia dari Allah. 

4. Cinta tidak bisa dilihat dengan kata-kata karena akan banyak orang mengaku. Cinta dilihat dari tindakan, kepedulian, dan pengorbanan.

5. Mereka yang peduli kepadamu, mereka yang merindukanmu.

6. Bahasa yang sama bisa menyatukan raga. Tapi perasaan yang sama bisa menyatukan hati.

7. Tidaklah kita yakin dengan adanya surga, neraka, pahala-pahala, siksa-siksa, dan azab kubur kecuali karena keimanan kita kepada Allah. Semakin kuat keimanan itu, semakin kuat pula kita mengejar keridhoan Allah. Semakin lemah, semakin lemah pula kita mengejar keridhoan Allah, pahala-pahala dari Allah, istana-istana di surga, bidadari-bidadarinya, dan segala kesenangan yang ada di dalamnya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Hadratusy Syaikh Hasyim Asy'ari dalam Perjuangan Bangsa

Manfaat Mempelajari Tafsir Alquran

Akibat Berbuat Zalim

Tiga Sebab Keruntuhan Peradaban Islam di Andalusia

Mengapa Banyak Orang Barat Menjadi Ateis?