Usaha Syaikh Qaradhawi dan Para Ulama Damaikan SUNNI-SYIAH, Berakhir Taqiyah
Siapa
yang tidak mengenal nama Syaikh Yusuf Al Qaradhawi? Ulama besar yang dilahirkan
dari rahim Universitas Al Azhar. Buku-buku yang beliau tulis sangat banyak
jumlahnya. Syaikh Abul A'la Maududi menyebut karya beliau, Fiqhuz Zakat sebagai karya terbaik di abad ke-20. Imam Hasan Al
Banna berkata, "Sesungguhnya ia adalah seorang penyair yang jempolan dan
berbakat."
Di
waktu mudanya, Syaikh Yusuf Al Qaradhawi memang dikenal sebagai penyair yang
jempolan. Bakat ini tampaknya menurun kepada putra beliau, Abdurrahman yang
dikenal sebagai seorang penyair. Bila Hasan Al Banna melihat keilmuan Syaikh
Yusuf di masa tuanya, maka pujiannya mungkin akan bertambah, sebagaimana telah
disaksikan ulama besar lainnya.
Imam
Abul Hasan An Nadwi, ulama terkenal asal India berkata: "Al Qaradhawi
adalah seorang 'alim yang sangat dalam ilmunya sekaligus sebagai pendidik kelas
dunia."
Al
'Allamah Musthafa Az Zarqa', ahli fiqh asal Suriah berkata: "Al Qaradhawi
adalah Hujjah zaman ini dan ia merupakan nikmat Allah atas kaum muslimin."
Al Muhaddits Abdul Fattah Abu Ghuddah, ahli hadis asal Suriah berkata: "al
Qaradhawi adalah mursyid kita. Ia adalah seorang 'Allamah."
Syaikh
Abdul Aziz bin Abdullah bin Bazz mantan mufti kerajaan Saudi dan ketua Hai'ah
Kibarul Ulama berkata: "Buku-bukunya memiliki bobot ilmiah dan sangat
berpengaruh di dunia Islam."
Syaikh
Qadhi Husein Ahmad, amir Jamiat Islami Pakistan berkata: "Al Qaradhawi
adalah madrasah ilmiah fiqhiyah dan da'awiyah. Wajib bagi umat untuk mereguk
ilmunya yang sejuk." Syaikh Thaha Jabir al Ulwani, direktur International
Institute of Islamic Thought di AS, berkata: "Al Qaradhawi adalah faqihnya
para dai dan dainya para faqih."
Syaikh
Muhammad Al Ghazali, ulama besar Al Azhar, berkata: "Al Qaradhawi adalah
salah seorang Imam kaum muslimin zaman ini yang mampu menggabungkan fiqh antara
akal dengan atsar." Ketika ditanya lagi tentang al Qaradhawi, ia menjawab,
"Saya gurunya, tetapi ia ustadku. Syaikh dulu pernah menjadi muridku,
tetapi kini ia telah menjadi guruku."
Syaikh
Abdullah bin Baih ulama besar Saudi berkata: "Sesungguhnya Allamah Dr.
Yusuf al Qaradhawi adalah sosok yang tidak perlu lagi pujian karena ia adalah
seorang 'alim yang memiliki keluasan ilmu bagaikan samudera. Ia adalah seorang
dai yang sangat berpengaruh. Seorang murabbi generasi Islam yang sangat
jempolan dan seorang reformis yang berbakti dengan amal dan perkataan. Ia
sebarkan ilmu dan hikmah karena ia adalah sosok pendidik yang profesional."
***
Syaikh Yusuf Al Qaradhawi hafidzahullah pernah mengatakan bahwa pekerjaan yang paling disesalinya adalah mengadakan taqrib (mendekatkan) antara ahlussunnah dengan syiah.
Syaikh Yusuf Al Qaradhawi hafidzahullah pernah mengatakan bahwa pekerjaan yang paling disesalinya adalah mengadakan taqrib (mendekatkan) antara ahlussunnah dengan syiah.
Kita
ketahui bersama, dulu Syaikh Qaradhawi adalah ulama yang paling getol
mensyiarkan perlunyataqrib antara
ahlussunnah dengan syiah. Karena gagasannya ini, sebagian orang menuduh beliau
sebagai ulama yang sesat. Padahal niat beliau bagus; husnudzon dan menyatukan
umat Islam. Tetapi tampaknya usaha beliau ini disalahgunakan oleh ulama-ulama
syiah untuk menyebarkan syiah di negeri-negeri sunni. Mereka kini banyak
berlindung dibalik "Risalah Amman" di mana
Syaikh Yusuf banyak terlibat didalamnya.
Syaikh
Yusuf Al Qaradhawi mengubah pandangannya tentang syiah dan taqrib sunnah syiah
setelah beliau menyaksikan bahwa kenyataan yang terjadi dilapangan jauh berbeda
dengan apa yang diucapkan ulama syiah bahwa mereka tidak mensyiahkan sunni dan
tidak mencela sahabat.
Syaikh
Yusuf Al Qaradhawi sampai berkata seperti ini dibuku fatwa terbarunya:
"Saya tidak ingin mengatakan jika mereka (para ulama Syiah) mengatakan hal
ini adalah sebagai bentuk Taqiyyah." Mungkin beliau ingin mengatakan
kepada ulama-ulama syiah tersebut, "Apakah anda sedang bertaqiyah? Di sini
ngomong A, diluar ngomong B?"
Syaikh
Yusuf lanjut berkata, "Akan tetapi saya melihat jika ajaran Syiah yang
dominan selalu melampaui seluruh ucapan ulama Syiah di berbagai forum. Ini
imbas dari sejarah yang panjang. Inilah wujud realitas yang dipenuhi kebencian
dan dendam kesumat. Saya hanya ingin mengatakan bahwa siapa saja orangnya yang
sudah mengenal madzhab Syiah, maka dengan mudah dia akan memahami sikap Syi’ah
terhadap para sahabat, terutama terhadap para sahabat senior."
Beliau
menegaskan bahwa kebencian syiah kepada para sahabat Nabi itu sangat mudah
ditemukan. Bukan suatu yang aneh, apalagi sebentuk konspirasi. Semuanya jelas
dan terang benderang.
Lebih
lanjut beliau berkata, "Saya sangat sedih ketika terjadi peristiwa di
Beirut pada tahun 2008, pada saat pasukan Hizbulloh memasuki rumah-rumah Ahlu
Sunnah sambil berteriak, "Semoga Allah SWT melaknat tiga orang!” Tiga orang
yang mereka maksudkan adalah Abu Bakar, Umar bin Khaththab dan Utsman bin
Affan. Cerita ini saya dengar dari orang-orang yang bisa dipercaya, karena
mereka menyaksikannya sendiri."
Fakta-fakta
seperti ini (sikap syiah terhadap sahabat Nabi), kini tidak hanya lewat lisan
si fulan yang jujur, tapi juga lewat tayangan-tayangan yang dapat dengan mudah
kita temui di media-media internet seperti youtube.
Kenyataannya,
tidak hanya Syaikh Yusuf Al Qaradhawi yang kena tipu Syiah, ulama-ulama besar
dari Al Azhar nasibnya hampir sama seperti beliau. Lembaga taqrib di Al Azhar
sudah lama non aktif karena banyak ditentang oleh para ulama besar Al Azhar
sendiri seperti Syaikh Muhammad Arafah (anggota Hay’ah Kibar Ulama Azhar),
Syaikh Hasanain Makhluf (mantan Mufti Agung Mesir), Syekh Gad elHaq Ali Gad
elHaq mantan grand Syaikh al-Azhar, Dr. Abdul Mun’im An Nimr (mantan wakil
Grand Syekh al-Azhar dan menteri wakaf Mesir), serta Syaikh Athiyyah Shaqr
(ketua komisi fatwa al-Azhar) dan lain-lain.
Karena
terbukti terkuak taqiyahnya Al-Qummi dan tak sesuai harapan karena Abdul Husain
al-Musawi salah satu penggerak motor Taqrib ternyata menerbitkan kitab
al-Muraja’at isinya surat menyurat fiktif dia dengan yang diklaim sebagai
Syaikh Al-Azhar yaitu Fadhilatu Syaikh Salim al-Bisyri, sehingga Syaikh Gad
elHaq perintahkan Ulama Azhar untuk mentahqiq dan membantah buku fiktif
tersebut.
Ulama
besar lainnya yang hampir saja kena tipu syiah adalah Prof. DR. Musthafa As
Siba'i. Beliau pernah memenuhi seruan ulama Syiah untuk mendamaikan antara
Sunnah (Ahlussunnah wal Jama’ah) dengan Syiah. Syaikh As Siba’i menyambutnya
dengan baik. Beliau menyampaikan pentingnya ukhuwah dalam kuliah-kuliah,
seminar maupun pada kesempatan diskusi akademik.
Namun,
Syaikh As Siba’i, kecewa berat. Ulama kenamaan Syiah, Abdul Husein, paska
seruan, justru menulis kitab berisi caci maki Shahabat dan ‘Aisyah. Beliau pun
memprotes keras kampanye ukhuwah Sunnah-Syiah pada saat itu. Syarafudin Abdul
Husen Musawi, jelas As Siba’i, tidak beri’tikad baik untuk berdamai dengan
Ahlussunnah. Beliau pun memutuskan untuk keluar dari seruan palsu tersebut.
Kisah tersebut ditulis dalam mukaddimah kitabnya, al-Sunnah wa Makanatuha fi
al-Tasyri’.
Dalam
kasus tersebut, Syaikh Mustafa As Siba’i dikhianati oleh orang-orang Syiah. Ia
pun sampai pada kesimpulan bahwa ajakan Syiah sebetulnya bukan ber-ukhwah
dengan Ahlussunnah, namun sejatinya mengajak Sunni untuk menjadi Syiah.
Yang
menjadi renungan kita adalah, para ulama besar itu hampir atau sudah kena tipu
syiah, bagaimana lagi dengan kita yang awam?
Komentar
Posting Komentar