Mahalnya Harga Sebuah Walimahan
Saya
pernah menghadiri acara walimahan seorang teman. Tuan rumah menghidangkan
makanan yang boleh dibilang sangat sederhana. Saya mendengar salah seorang tamu
dari pihak laki-laki menyindir tentang makanan itu.
Tapi
yang tidak disangka-sangka oleh teman saya adalah saat dia dan istrinya akan
kembali ke rumah tinggalnya di Cilegon, mertuanya menghadiahi peralatan dan
perlengkapan rumah tangga sebanyak satu truk penuh kepadanya. Hal ini
membuatnya terharu. Sesuatu yang tidak disangka-sangkanya saat itu. TV,
kulkas, lemari, tempat tidur, rak piring, kursi, meja, semuanya lengkap
tersedia. Dia tidak perlu lagi bersusah payah memikirkan isi rumahnya.
Pendapatan yang diperolehnya dalam bekerja bisa dia tabung untuk digunakan
keperluan lainnya. Dia semakin menyadari bahwa mertuanya adalah orang yang
sangat mencintai mereka berdua.
Banyak
orangtua yang jor-joran dalam membiayai walimahan anaknya hingga ratusan juta
habis hanya dalam sehari. Saya tidak tahu tujuannya apa (tapi mungkin bisa
diperkirakan sendiri). Namun ketika sang anak menjalani mahligai rumahtangga,
mereka tidak mau membantu sedikitpun. Alasannya, anaknya sudah menjadi tanggung
jawab orang yang menikahinya. Mau miskin, mau kaya. Mau punya rumah mau tidak
punya rumah. Sepenuhnya tanggung jawab menantunya.
Terkadang
saya berpikir tentang teman-teman saya yang sudah bertahun-tahun menikah tapi
belum punya rumah, hidup sangat sederhana, tapi ketika menikah sangat mewah,
tidakkah lebih baik kelebihan uang itu digunakan untuk modal mereka dalam
berumahtangga? Wallahu a'lam
Komentar
Posting Komentar