Fakta Islam Indonesia Datang Langsung dari Mekah
Saya teringat ketika masih
duduk di sekolah menengah, saya diberitahu oleh guru-guru sejarah saya,
berdasarkan buku rujukan sejarah sekolah, bahwa Islam di Indonesia datang
pertama kali dari negeri Gujarat. Alasan yang saya ingat, karena
pedagang-pedagang muslim dari Gujarat yang datang ke Indonesia.
Saya yakin doktrin
"Gujarat" ini banyak melekat pada benak kaum muslimin di Indonesia.
Karena buku-buku sejarah sekolah tidak pernah mengajarkan adanya kemungkinan
lain tentang kapannya Islam masuk ke Indonesia. Padahal jika dipelajari lebih
lanjut, adanya teori-teori lain yang bisa disandingkan dengan teori Gujarat
ini. Dan teori-teori itu cukup masuk akal dan bisa jadi benar karena memiliki
bukti-bukti yang otentik.
Salah satu teori yang cukup
kuat tentang kapan masuknya Islam di Indonesia adalah teori Mekkh. Teori ini
telah dikemukakan oleh A. Hasjmy, HAMKA, Agus Salim, dan orientalis seperti
T.W. Arnold, dan D.G.E. Hall. Fakta-fakta tersebut dapat disebutkan sebagai
berikut:
1. Orang Arab (Islam) telah
memegang peranan penting di perairan Selat Malaka.
2. Tercatat Raja Sriwijaya Sri
indrayana pernah dua kali mengirimkan surat kepada khalifah Bani Umayyah. Yang
pertama dikirim kepada Muawiyah I, Bagian pembukaan dari surat pertama dikutip
oleh al Jahiz dalam bukunya Kitab al Hayawan berdasarkan 3 rantai isnad.
Muawiyah 1 sendiri hidup sekitar tahun 661 M. Dan untuk surat yang
ke-2 di kirimkan kepada khalifah Umar bin Abdul-Aziz. Surat kedua
didokumentasikan oleh Abd Rabbih (860-940) dalam karyanya Al-Iqdul Farid. Surat
ke-2 ini diterima Khalifah sekitar tahun 717 M. Isi surat ke-2: “Dari
Rajadiraja…; yang adalah keturunan seribu raja … kepada Raja Arab yang tidak
menyekutukan tuhan-tuhan yang lain dengan Tuhan. Saya telah mengirimkan kepada
Anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi
sekedar tanda persahabatan; dan saya ingin Anda mengirimkan kepada saya
seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya, dan menjelaskan kepada saya
hukum-hukumnya.”
3. Agama Islam masuk ke
kawasan Nusantara bersamaan dengan masuknya Islam di Tiongkok (abad ke-7 M).
Alasannya, sejak semula perdagangan antara Tiongkok dengan Nusantara sudah
ramai, khususnya kawasan Sumatra.
4. Berdasarkan keterangan Dr.
Ilyas Ismail (Imam Besar Masjid Manila) bahwa Islam telah masuk ke Aceh Besar
pada masa Utsman bin Affan (abad ke-1 H/7 M). Pendapat Ilyas Ismail didasarkan
pada catatan pedagang Arab dalam naskah tua di Manila.
5. Terdapat catatan Cina
tentang adanya sebuah kerajaan yang bernama Ta Chi di gugusan pulau Melayu dan
kerajaan ini telah menjalin hubungan diplomatik dengan Cina dari tahun 630
hingga 655. Ta Chi adalah nama yang diberi oleh orang-orang Islam gugusan pulau
Melayu di pertengahan abad ke-7.
Menurut saya lima fakta di
atas begitu kuat dan bisa jadi shahih mutawattir. Teori ini memberikan
pelajaran berharga bahwa sesungguhnya Islam di Indonesia memiliki rantai sanad
dengan para sahabat Nabi Saw. Sanad ini sangat penting mengingat ia merupakan
bagian dari agama.
Imam Sufyan Ats Tsaury
mengatakan, “Penuntut ilmu tanpa sanad adalah bagaikan orang yang ingin naik ke
atap rumah tanpa tangga.”
Imam Ibnul Mubarak berkata,
"Sanad merupakan bagian dari agama, kalaulah bukan karena sanad, maka
pasti akan bisa berkata siapa saja yang mau dengan apa saja yang diinginkannya
(dengan akal pikirannya sendiri).” Beliau juga berkata, "Antara kami
dengan satu kaum terdapat beberapa kaum – yaitu sanad."
Imam Malik berkata, “Janganlah
engkau membawa ilmu (yang kau pelajari) dari orang yang tidak engkau ketahui
catatan (riwayat) pendidikannya (sanad ilmu).”
Bangsa kita adalah bangsa
Islam. Bangsa yang sudah ditanamkan Islam sejak Islam itu didakwahkan langsung
oleh Rasulullah Saw. Dengan kata lain, umat Islam Indonesia merupakan salah
satu pewaris sah dakwah Rasulullah Saw. secara langsung, disamping bangsa Arab.
Hal ini menunjukkan salah satu keistimewaan yang Allah berikan kepada bangsa
kita yang tidak diberikan kepada bangsa lain.
Komentar
Posting Komentar