Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya
Sudah 20 kali Imam Bukhari terbangun dari tidur malamnya. Beliau mencatat ilmu yang terlintas di dalam pikirannya. Ilmu seringkali tidak datang dalam satu waktu. Tapi mungkin berjarak.Maka, beliaupun berusaha mengikatnya lewat tulisan. Alangkah meruginya orang diberi Allah ilmu dan hikmah, tapi tidak mengikatnya lewat tulisan. Karena hikmah itu barang yang mahal harganya; diberikan Allah kepada orang tertentu saja.
"Allah menganugerahkan al hikmah kepada siapa yang dikehendakiNya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran." (QS. Al Baqarah:269)
Saya tidak heran bila begini adanya tingkah laku ulama memperlakukan ilmu. Lihatlah kitab-kitab yang mereka tulis. Lihatlah kitab-kitab yang ditulis Imam Bukhari, jangan dikira hanya Al Jami Ash Shahih dan Adabul Mufrad saja. Tapi masih banyak kitab lainnya. Lihatlah Tafsir Ath Thabari berapa banyak halamannya, 26 jilid. Cukup disitu beliau menulis? Ternyata tidak. Beliau menulis kitab Tarikhnya sebanyak 6 jilid. Apa berhenti juga sampai disitu? Ternyata juga tidak. Yang pasti, menurut penelitian ulama, jika dikumpulkan semua karya beliau, maka hasilnya: selama 40 tahun, beliau menulis rata-rata 40 lembar setiap harinya. Subhanallah!
Foto: kitab tarikh al islam 53 jilid yang ditulis Imam Adz Dzahabi. Sumber wikipedia
Komentar
Posting Komentar