Badiuzzaman Said Nursi
Berbicara tentang Islam Turki di era modern, tidak lengkap kiranya bila kita tidak mengenal sosok Badiuzzaman Said Nursi beserta pemikirannya. Maryam Jameelah menulis biografi singkat Said Nursi dalam bukunya yang berjudul "Para Mujahid Agung" Beliau melihat begitu besarnya sumbangsih Nursi dalam dakwah Islamiyah di Turki. Maryam berkata, "Tidaklah keterlaluan untuk mengatakan bahwa apa saja keimanan Islam yang masih ada di Turki pada saat ini adalah atas usaha tanpa kenal lelah dari Badiuzzaman Said Nursi."
Begitulah. Bagi saya, Nursi adalah sosok ulama Rabbani. Ilmunya, semangatnya, perjuangan dan pengorbanannya menggambarkan semua itu. Dimanapun ia berada, dipenjara ataupun diluar penjara, dipengasingan ataupun di alam bebas, tetap istiqomah menyuarakan kebenaran baik lisan maupun tulisan. Entah sudah berapa kali beliau keluar masuk penjara. Siksaan dan hinaan tampaknya telah menjadi bagian dari hidupnya. Beliau juga pernah dua kali akan dihukum mati tapi alhamdulillah tidak jadi bi idznillah. Semua peristiwa itu beliau hadapi dengan tegar, sabar, dan penuh tawakal kepada Allah Swt.
Di hadapan Nursi, terbentang dua perlawanan sengit yang dihadapi umat Islam Turki pasca runtuhnya daulah khilafah. Pertama, rendahnya moral umat Islam, korupsi di mana-mana, perzinaan merajalela, minuman keras dihalalkan. Kedua, dari segi pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi umat Islam kalah jauh dari Barat. Dua kelemahan inilah yang berusaha dicarikan penawarnya oleh Nursi. Obat dari masalah pertama adalah beliau menghidupkan nuansa sufiyah. Bukan sufiyah dalam arti tarekat-tarekat. Tapi lebih pada menghidupkan ruhani ditengah umat yang sedang lemah imannya. Inilah yang menurut saya apa yang disebut sebagai shufiyah al haqaiq daripada sekedar shufiyah arzaq dan shufiyah ar rasm atau penampilannya sufi tapi hakikatnya jauh dari kesufian..
Nursi adalah ulama yang memahami spirit Islam. Dia tidak hanya memahami agama sekedar teori-teori keagamaan, tapi juga memahami dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi. Walaupun pendidikan formalnya tidak begitu tinggi, tetapi semangat belajarnya tinggi. Dia melahap semua ilmu yang berkembang saat itu. Karena kecerdasannya yang tinggi dan keluasan ilmunya, beliau dijuluki oleh banyak orang sebagai "Badiuzzaman" (keunggulan zaman). Dengan kedua "senjata" (akal dan hati; agama dan sains) inilah beliau gunakan dalam berdakwah. Dia menekankan kepada umat Islam untuk meraih kemajuan tanpa mengabaikan keimanan.
Nursi adalah ulama yang menggunakan rasionalitas untuk menunjukkan kemuliaan Islam dan mengalahkan argumentasi kaum rasional yang keblinger dengan rasionalitas itu sendiri, sebagaimana dulu Imam Abul Hasan Al Asy'ari menghadapi kaum mu'tazilah dengan kefakihannya dalam pemikiran mu'tazilah.
Komentar
Posting Komentar