Ketika Umur Kita Bertambah
Ketika
ada yang mengucapkan, "Selamat ulangtahun!" kepada kita, sudah
seharusnya perkataan itu menjadi renungan bagi kita. Bila umur kita ditakdirkan
60 tahun, dan kini usia kita sudah 35 tahun, itu artinya jatah usia kita
tinggal 25 tahun lagi. Begitupun setiap tahun, bukannya bertambah, justru umur
kita semakin berkurang. Setiap tahun kita hidup artinya setiap tahun kita
semakin mendekat pada kematian.
Seiring
bertambahnya umur kita apakah juga bertambah ilmu kita, bertambah amal saleh
kita, bertambah kebijaksanaan kita? Ataukah bertambahnya umur kita, bertambah
dosa kita, bertambah jauh dari kebaikan, bertambah jauh dari Allah
Swt? Basyr bin Al Harits berkata, “Aku pernah melewati seorang ahli
ibadah di Bashroh dan ia sedang menangis. Aku bertanya, “Apa yang menyebabkanmu
menangis?” Ia menjawab, “Aku menangis karena umur yang luput dariku dan atas
hari yang telah berlalu, semakin dekat pula ajalku, namun belum jelas juga
amalku.” (Mujalasah wa Jawahir Al ‘Ilm, 1: 46, Asy
Syamilah).
Pantas
bagi manusia untuk menangisi waktu yang telah berlalu karena pada kenyataannya
ia semakin banyak bertumpuk dan tidak mungkin kembali lagi. Pantas bagi manusia
untuk menangisi waktu karena di depannya ada surga dan neraka. Bila timbangan
amal salehnya lebih banyak maka ia akan ke surga, tapi bila sedikit sudah pasti
akan ke neraka. Maka, apakah waktu yang telah berlalu pergi bersama dengan amal
saleh atau ia pergi membawa maksiat?
Komentar
Posting Komentar