Kesuksesan Butuh Pengorbanan
Manusia
memerlukan ketenangan agar ia dapat berpikir jernih. Dan berpikir jernih
diperlukan agar ia dapat menjalani hidup ini dengan benar.
Manusia
sering mendapati masalah dalam hidupnya. Dan masalah-masalah itu sering
membuatnya tidak tenang. Mereka ingin masalah-masalah itu cepat teratasi.
Sebagian manusia berpikir
mengatasi masalah itu dengan cara kesenangan. Mereka lantas menghabiskan waktu
dengan berbuat maksiat. Mereka meminum-minuman keras, menghisap sabu-sabu,
traping di diskotik, berzina dengan wanita, meminum obat-obatan penenang,
bermalas-malasan dalam beramal, dan melakukan kemaksiatan lainnya. Betul mereka
tenang tapi itu hanya sesaat! Setelah itu mereka kembali tidak tenang, bahkan
stres atau depresi mereka bertambah!
Bila
lawan dari ketenangan adalah kesenangan, maka ketenangan itu sama dengan
pengorbanan. Ketenangan hanya bisa diraih melalui pengorbanan. Buktinya
pendahulu kita melawan penjajah, bukannya bersenang-senang dengan penjajah.
Meskipun akibatnya nyawa melayang dan harta benda menjadi korban tapi
kesudahannya adalah kemerdekaan. Karena tidak mungkin dapat meraih ketenangan
selama masih dijajah. Begitupun yang terjadi pada rakyat Palestina. Mereka
ingin hidup tenang. Dan satu-satunya cara adalah dengan meraih kemerdekaan.
Untuk menebus kemerdekaan itu mereka korbankan jiwa harta dan tenaga.
Seorang
miskin ingin hidup tenang maka dia berkorban mengejar impiannya menjadi orang
yang sukses dan kaya harta. Dia belajar menjadi orang yang sukses. Dia berusaha
terapkan ilmunya dalam kehidupannya sehari-hari. Dia rajin menabung atau
berinvestasi. Dia lupakan segala kesenangan untuk meraih kesuksesan. Dia lawan
kemalasan dengan ketekunan dan kerja keras.
Seorang
pelajar ingin hidup tenang maka dia berkorban dengan cara tekun belajar untuk
mendapatkan prestasi dan nilai yang baik.
Itulah
sunnatullah. Bila ingin hidup tenang jangan melalui kesenangan tapi raihlah
melalui pengorbanan. Korbankanlah diri anda untuk tilawah. Korbankanlah diri
anda untuk doa dan dzikrullah. Korbankanlah diri anda untuk shalat.
Korbankanlah diri anda untuk kebaikan, menundukkan hawa nafsu anda, dan
menjauhi segala maksiat dalam hidup anda.
Berakit-rakit
ke hulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang
kemudian.Sesudah kesulitan akan datang kemudahan.
Komentar
Posting Komentar