Kemuliaan Orang-Orang yang Tawadhu Dihadapan Allah dan Makhluk-Nya
Allah
berkata pada hari pembalasan, "Pergilah kepada orang-orang yang kalian
ingin mereka melihat amal-amal kalian. Lalu lihatlah! Adakah pahala yang
disediakan?" (HR. Ahmad, Al Baghawi, dan Ath Thabrani dengan sanad yang
shahih)
Maka,
tidaklah mengherankan bila orang-orang saleh berusaha untuk menyembunyikan
amal-amal mereka. Imam Sufyan Ats Tsaury tidak menganggap penting amal-amalnya
yang dilihat oleh orang lain dan menganggap amalnya yang sesungguhnya adalah
amal-amal yang tidak diketahui orang lain.
Imam
Ali Zainal Abidin bertahun-tahun bersedekah kepada fakir miskin tanpa ada orang
yang tahu. Kaum fakir itu baru mengetahuinya setelah sang imam wafat karena tak
ada lagi yang bersedekah kepada mereka.
Pernah
suatu ketika Imam Abu Hanifah kepergok sedang shalat malam yang panjangnya dari
setelah shalat isya sampai menjelang subuh. Setelah sang Imam tahu ada yang
melihatnya sedang shalat, lantas beliau berkata kepada orang tersebut agar
merahasiakan apa yang dilihat.
Ada
orang saleh yang bertahun-tahun menangis karena takut kepada Allah tanpa
diketahui oleh istri yang tinggal bersamanya. Ada orang saleh yang menangis
lantas kemudian dilihat oleh banyak orang, tapi beliau malah berkata,
"Tidak apa-apa, aku sedang flu." Ada orang saleh lainnya yang
berusaha menahan tangis ditengah khalayak ramai walaupun demikian orang lain
yang berada bersamanya dapat merasakan bagaimana nafas yang terasa berat dan
tubuh yang berguncang menahan tangis tersebut.
Mereka
adalah orang-orang yang berusaha menjaga keikhlasan di dalam hatinya. Agar
tidak sia-sia amal mereka. Agar Allah memberi mereka pahala bukan menambah
mereka dosa. Tidak penting menjadi terkenal dihadapan manusia tapi yang paling
penting adalah terkenal dihadapan Allah.
Namun
anehnya, meskipun orang-orang saleh itu menyembunyikan amal saleh mereka, tapi
Allah membuat mereka terkenal dihadapan manusia. Semakin mereka menjauhi dunia,
semakin dunia mengejar mereka. Semakin tidak ingin mereka menjadi orang yang
terkenal, semakin terkenal mereka dihadapan manusia. Lihatlah sejarah telah
mencatat perbuatan mereka meskipun mereka tidak mempedulikannya. Bila Allah
begitu mudah membuka aib manusia meskipun aib itu ditutup rapat oleh manusia.
Tentu betapa mudahnya juga bagi Allah untuk membuka kebaikan si fulan dihadapan
manusia sebagai rasa cinta-Nya kepada fulan tersebut.
Komentar
Posting Komentar