Perjuangan Melawan Hawa Nafsu
Sesungguhnya perjuangan
melawan hawa nafsu akan terus terjadi hingga kita mati. Karena bagi orang
beriman, dunia ini ibarat penjara yang memagari hawa nafsu. Sedangkan bagi
orang kafir, dunia ibarat surga; mereka bebas melakukan apa saja yang mereka
mau.
Bila saja kita berhenti
berjuang, niscaya berhenti pula semua karunia yang kita rasakan. Bahkan semenit
saja kita lepas dari mengingat Allah, maka menit-menit selanjutnya hidup terasa
kurang bermakna.
Apakah kita termasuk di antara orang yang paginya mukmin, sorenya menjadi ahli maksiat? Atau sorenya mukmin, paginya menjadi ahli maksiat? Semoga Allah menjauhi kita dari hal semacam itu.
Gara-gara tidak dapat menjaga pandangan, timbullah asmara dihati. Lalu muncullah keinginan untuk melakukan perbuatan tercela. Padahal sebelumnya dia adalah ahli ibadah. Namun hanya gara-gara tidak dapat menjaga pandangan, menodai hatinya yang bersih. Tak begitu lama, rasa malas beribadah menghiasi diri dan begitu ringan ia melakukan kemaksiatan lainnya.
Dalam menjalani hidup ini, kita tidak lepas dari dua pilihan: ketaatan atau kemaksiatan. Renungkanlah setiap perbuatan, lalu katakan, apa manfaatnya bagiku? Apakah dengan perbuatan yang aku lakukan itu dapat membuatku menjadi lebih baik? Bila tidak, perbuatan yang kita lakukan bisa jadi termasuk kategori kemaksiatan.
Gara-gara tidak dapat menjaga pandangan
BalasHapus