Keutamaan Mengulang-Ulang Bacaan
Seringkali
ketika akan menyampaikan suatu permasalahan yang terkait dengan hukum syariah
saya membaca kembali buku-buku atau artikel yang terkait tentangnya.
Takut-takut pemahaman sebelumnya salah. Jadi saya mempelajarinya kembali guna
mencari jalan selamat. Dengan cara itu saya memperoleh dua manfaat: Pertama, menyegarkan, menambahkan atau meluruskan kembali
pemahaman saya. Kedua, mendapatkan
keselamatan dalam bertutur kata.
Saya dapati di dalam sejarah
kehidupan para ulama, meskipun sudah dikenal dengan keilmuan dan kepakarannya,
para ulama tidaklah malu untuk mengulang-ulang pelajaran yang telah mereka
dapatkan sebelumnya. Meskipun mereka sudah hafal hadits-hadits, sudah pernah
membaca bukuShahih Bukhari, Shahih Muslim, Bulughul Maram, Riyadhus
Shalihin, Tafsir Ibnu Katsir, dan banyak buku lainnya, mereka masih saja
mengulang-ulang untuk membaca buku-buku itu. Tidak sedikit di antara mereka
telah mengulang-ulangnya hingga puluhan kali bahkan ratusan kali.
Gholib
bin Abdirrahman bin Gholib Al-Muhaariby telah membaca Shahih Al Bukhari
sebanyak 700 kali.
Al-Muzani
berkata: Aku telah membaca kitab Ar
Risalah (karya Imam Asy-Syafi’i)
sejak 50 tahun lalu dan setiap kali aku baca aku menemukan faidah yang tidak
ditemukan sebelumnya.
Al-Hafizh
Burhanuddin Al-Halabi pernah membaca Shahih Al-Bukhari lebih
dari 60 kali, dan Shahih Muslim 20 kali, di luar bacaan beliau semasa masa
belajar atau dari bacaan orang lain (yang beliau dengar). (Adh-Dha’ul Lami’,
As-Sakhawi 1/141)
Al-Hafizh
Sulaiman bin Ibrahim Al-Alawi membaca ulang Shahih Al-Bukhari lebih dari 280 kali dengan membaca, mendengar atau
dibacakan. (Thabaqatul Khawash, Syihab Ahmad Asy-Syarji)
Al-Fairuz
Abadi membaca kitab Shahih
al-Bukhari lebih dari 50 kali. (Fihrizul
Faharis wal Atsbat, Al-Kattani)
Imam
An-Nawawi ketika menulis biografi Imam Abdul Qadir bin Muhammad Al-Farisi
berkata, Al-Hafizh Al-Hasan As-Samarandi membaca Shahih Muslim lebih dari 30 kali. Dan Abu Sa’id Al-Buhairi membaca Shahih Muslim di
hadapannya lebih dari 20 kali. (Syarhul Muslim, An-Nawawi, 1/8)
Apa yang tersebut di atas menunjukkan bahwa mengulang-ulang membaca buku yang bermanfaat merupakan amaliah para salafus saleh. Maka, mari kita amalkan amaliah ini, semoga ilmu kita bertambah keberkahannya dan kemanfaatannya.
Apa yang tersebut di atas menunjukkan bahwa mengulang-ulang membaca buku yang bermanfaat merupakan amaliah para salafus saleh. Maka, mari kita amalkan amaliah ini, semoga ilmu kita bertambah keberkahannya dan kemanfaatannya.
Komentar
Posting Komentar