Menutup Aib Diri Sebagai Nikmat Terbesar
Ini ada orang yang sudah baik-baik Allah menutup aibnya, dia malah merekam adegan mesumnya. Lantas kemudian tersebarlah di masyarakat. Maka jadilah ia hina sehina-hinanya. Tidak hanya dihadapan Tuhan Yang Maha Melihat tapi juga dihadapan makhluk-makhlukNya.
Itulah mengapa ditutupnya aib adalah salah satu nikmat terbesar dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang seharusnya kita syukuri dengan menjaga aib kita. Tidak membuka dan menyebarluaskannya. Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
Dalam kitab Nashaihul ‘Ibad karya Syaikh Nawawi al-Bantani rahimahullah, Sayyidina Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu berpesan:
النعم ستة أشياء الاسلم والقران ومحهد رسول االله والعافية والستر والغنى عن النس
Ani’amu sittatu asyya’a alislamu,wal Qur’anu, wa Muhammadur Rasululullahi, wal ‘afiyatu, wassitru,wal ghina ‘aninnasi.
Artinya: “Nikmat (yang paling utama) ada enam perkara, yaitu: Islam, Alqur’an, Nabi Muhammad, Keselamatan (hilangnya hal yang tidak disukai), dan tertutupnya aib, dan tidak memerlukan bantuan orang lain (dalam urusan dunia)”.
Komentar
Posting Komentar