Efek Negatif Menonton TV Terlalu Lama
Seorang psikolog dari Amerika
Serikat bernama DR. David Niven berkata, "Ketika Anda di supermarket,
apakah Anda membeli sesuatu dari setiap rak? Tentu saja tidak. Anda ke rak yang
Anda inginkan dan melewati rak-rak yang tidak Anda butuhkan. Tetapi ketika
menonton televisi, sepertinya kita akan membeli sesuatu dari setiap rak."
DR.
David Niven melanjutkan, Para psikolog menemukan beberapa orang yang banyak
sekali menonton televisi sebenarnya menghalangi kemampuan mereka untuk
mempedulikan suatu percakapan. Di dalam psikologi ada satu kalimat yaitu:
“Televisi merampok waktu kita dan tak pernah mengembalikannya.”
Hasil
penelitian dari Wu pada tahun 1998 menyebutkan, Menonton televisi terlalu
banyak dapat melipatgandakan keinginan kita untuk memiliki barang-barang dan
dapat menurunkan kebahagiaan seseorang kira-kira 5% untuk setiap jam sehari
disaat kita menonton.
Jika
kita melihat survey yang dilakukan oleh sebuah lembaga di Amerika, rata-rata
karyawan menonton televisi 30 jam selama seminggu. Anak-anak menonton televisi
selama 40-60 jam seminggu. Mereka menonton hal-hal yang tidak berguna. Ketika
kita melihat kehidupan para manajer, mereka menonton televisi 20 jam selama
seminggu. Ketika kita melihat boss dari para manajer ini, mereka menontonnya 10
jam selama seminggu. Ketika kita sampai pada CEO, mereka menontonnya 2-3 jam
selama seminggu, 50% dari yang mereka tonton berhubungan dengan pekerjaan
mereka. Jadi ternyata, orang-orang yang mengubah dunia bukanlah mereka
yang duduk berlama-lama menonton televisi!
Terlalu
lama menonton TV juga dapat menimbulkan efek buruk bagi kesehatan kita. Sebagaimana
dikutip dari kompas.com, di antara penyakit yang ditimbulkan dari terlalu lama
menonton TV adalah:
Jantung dan Kanker
Peneliti
menemukan bahwa setiap satu jam menonton TV dapat meningkat risiko kematian
akibat serangan jantung sebesar 18 % dan risiko
kematian akibat kanker sebesar 9 %. Ini berarti bahwa
orang yang menonton TV lebih dari empat jam
memiliki 80 % peningkatan risiko kematian akibat penyakit
kardiovaskuler selama periode waktu 6 tahun dibandingkan
orangyang menonton kurang dari 2 jam setiap harinya.
Gangguan tidur
Terlalu
sering menonton TV dapat mengurangi kadar hormon
melatonin di otak yang dapat mempengaruhi ritme alami
tubuh sehingga membuat Anda terjaga lebih
lama, tidur tidak teratur dan lelah. Berkurangnya level melatonin juga
kerap dikaitkan dengan pubertas dinipada anak perempuan.
Diabetes
Sebuah studi pada perempuan yang
diterbitkan Journal of American Medical Associationtahun 2003
menunjukkan, risiko diabetes meningkat sebesar 14 % pada mereka
yang menonton TV selama 2 dalam sehari. Penelitian lain juga menemukan
bahwa pria yang menonton TV lebih
dari 40 jam seminggu, 3 kali lebih berisiko
menderita diabetes tipe 2daripada pria yang
menonton TV kurang dari 1 jam setiap minggunya.
Obesitas
Menonton televisi terlampau
sering membuat otot Anda tidak bergerak. Jika otot-otot
Anda tidak aktif dalam jangka waktu yang sangat lama, dapat
mengganggu metabolisme dan menyebabkan kenaikan berat badan.
Attention Deficit Disorder (ADD)
ADD adalah
gangguan pemusatan perhatian/konsentrasi dan sifat impulsif yang tidak sesuai
pada umur anak, bahkan beberapa anak dapat menunjukkan sifat hiperaktif.
Penelitian di University of Washington Child Health Institute menemukan
bahwa pada anak usia 3 (tiga)
tahun yang menonton TV dua jam per hari,
20% berisiko memiliki masalah gangguan perhatian pada
usia 7 tahun dibandingkan anak-anak tidak menonton televisi.
Peningkatan risiko asma
Di
Inggris, sebuah penelitian mempelajari kebiasaan
menonton TV lebih dari 3.000 anak-anakmulai
usia bayi sampai 11
tahun. Hasil penelitian membuktikan
bahwa anak-anak yang menghabiskan 2 jam atau
lebih menonton televisi per hari, dua kali lebih berisiko menderitaasma.
Mindless eating
Banyak orang
tidak sadar, bahwa ketika menonton televisi Anda memiliki kesempatan lebih
banyak makan dibandingkan saat melakukan kegiatan lain.
Memberi efek negatif pada mental
Menonton TV
untuk jangka waktu lama memiliki efek negatif
pada perkembangan intelektual anak. American Academy
of Pediatrics melarang anak-anak dibawah 2 tahun untuk
menonton TV dan merekomendasikan pada anak usia diatas 2
tahun untuk tidak menonton TV lebih dari dua jam sehari.
Sakit mata
Menonton
televisi terlalu banyak buruk bagi mata Anda, terutama
ketika menonton televisi di ruangan gelap. Memfokuskan mata
Anda terlalu lama pada salah satu objek dapat membuat mata
Anda tegang.
Perilaku agresif
Anak-anak
kecil lebih mungkin untuk menunjukkan perilaku
agresif setelah melihat acara TVatau film kekerasan. Sebuah
penelitian yang melibatkan lebih dari 3.000 anak
usia 3 tahunmenemukan bahwa anak-anak yang terlalu
sering menonton TV, secara langsung atau pun tidak, akan
berisiko untuk memamerkan perilaku agresif.
Kurang sosialisasi
Terlalu
sering menonton televisi dapat mengurangi interaksi
sosial Anda dengan teman dan keluarga. Hal ini dapat
menyebabkan berbagai fobia sosial.
Mari
kita kurangi menonton TV secara maksimal. Mari kita isi waktu luang kita dengan
kegiatan-kegiatan yang jauh lebih bermanfaat, seperti membaca, beribadah,
berolahraga, dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Sumber:
http://health.kompas.com/read/2011/07/11/15471979/11.Penyakit.Akibat.Kelamaan.Nonton.TV
Komentar
Posting Komentar