Status WA 15
1. Sering sekali seseorang menangisi masalah yang dihadapinya. Bukan karena beratnya masalah tersebut. Tapi karena dia tidak pernah belajar dari kesalahan dari masa lalunya.
2. Sewaktu dalam perjalanan mengendarai mobil, saya melihat sekumpulan ayam berdiam diri di tengah jalan di sebelah kanan saya. Saya memperlahan laju mobil untuk melihat, ternyata induk ayam sedang menunggu anak ayamnya yang mati, mungkin terlindas kendaraan. Saat melihat itu, dari arah berlawanan datang bus besar juga menghentikan lajunya. Mungkin juga melihat induk ayam itu. Entah sampai kapan induk ayamnya berada di situ. Kalau tidak diusir, dia akan tetap disana. Bahkan bisa jadi akan mati terlindas, sama nasibnya seperti anaknya. Seekor induk hewan bekerja berdasarkan instingnya, sementara seorang ibu manusia punya akal dan hati pasti akan lebih mencintai anaknya.
3. Jilbab bukan sekedar pakaian. Bukan semata tradisi kaum arabian. Tapi mengenakan jilbab adalah kepatuhan dan ketundukkan seorang muslimah terhadap Sang Pemilik Alam Semesta. Dari manapun dia berasal.
4. Terkadang mulut berkata tidak tapi hati berkata iya. Terkadang mulut menolak mencinta tapi hati merindukannya. Jangan melihat mulut ini bicara karena bisa saja ia memendam sesuatu. Lihatlah apa yang selama ini diperbuatnya itulah sejatinya kekasihmu.
5. Tidak semua tulisan muncul dari hati. Tidak semua kata-kata tulus dari hati. Terkadang ia muncul sekedar menyampaikan informasi, tanpa faedah bagi diri sendiri. Tapi ketika informasi berbalut hati, semua yang disampaikan akan terasa jernih. Setiap kalimat penuh makna, indah mengalir penuh arti. Manfaatnya untuk orang lain, terlebih dia pribadi. Itulah kebenaran sejati bagi kita kini dan nanti.
6. Mungkin ada banyak orang yang belum tahu kalau kata "kopi" itu berasal dari bahasa Arab yang berarti "Qohwah". Di Indonesiakan berarti "kekuatan". Sejak zaman Kekhalifahan Usmani dibawa ke Turki, ejaannya berubah menjadi "qohveh". Dari Turki dibawa lagi ke Inggris menjadi "coffe", ke Belanda menjadi "koffie". Lantas orang Indonesia mengucapnya menjadi "Kopi". Tradisi awal kopi saat pertama kali dipopulerkan adalah lewat para ulama sufi. Mereka minum qohwah agar kuat beribadah seharian. Jadi, dari sejarahnya yang indah ini, tradisi minum kopi bukanlah untuk hal yang negatif seperti begadang yang tidak bermanfaat. Minum kopi adalah untuk beribadah kepada Allah.
7. Jika ada orangtua ahli ibadah, rajin shalat berjamaah di masjid, dan rajin tilawah, ada yang dipikirkannya tentang kematian yang semakin dekat. Tapi jika pemuda? Ingin sekolah tinggi, ingin bekerja, ingin uang banyak, ingin punya istri atau suami cantik atau tampan rupawan. Ingin ini ingin itu semua tentang dunia. Tidak ada yang salah dengan semua keinginan itu. Tapi ada catatan khusus dari Allah tentang orang yang rajin beribadah di masa mudanya, merekalah yang kata Allah, salah satu dari tujuh orang yang mendapat naungan-Nya di hari kiamat. ÙˆَØ´َابٌّ Ù†َØ´َØ£َ بِعِبَادَØ©ِ اللهِ
Komentar
Posting Komentar