Status WA 5
1. Suatu ketika anda ingin berdoa tapi bingung mau membaca doa apa atau memulai dari doa apa. Maka cukuplah dengan memperbanyak membaca istighfar. Imam Ibnul Qayyim berkata: "Jadikan seluruh isi doamu permohonan maaf kepada Allah. Karena apabila Dia memaafkanmu maka semua keperluanmu akan dipenuhi oleh-Nya tanpa kamu memintanya."
2. Kisah 3 orang yang terperangkap di dalam goa dan bagaimana mereka dapat keluar darinya, begitu masyhur. Setiap orang bertawasul dengan amal saleh yang mereka miliki dan Allah mengabulkannya. Menunjukkan betapa dahsyatnya pengabulan doa dengan cara ini. Setelah anda beramal saleh dengan ikhlas, jangan sia-siakan kesempatan berharga ini untuk berdoa. Misalnya, "Ya Allah aku sudah shalat tepat waktu karena-Mu, kabulkan permohonanku ini....(sebutkan permohonan anda)."
3. Saya mendengar banyak orangtua menasehati anaknya untuk selalu menjaga shalatnya. Tadinya saya pikir, itu nasehat biasa, tetapi setelah saya renungkan lagi, nasehat itu bukan sekedar nasehat. Shalat dalam ajaran Islam memang merupakan benteng terakhir seorang muslim, pembeda muslim dan kafir, dan tiang agama. Dalam hadits disebutkan, ikatan pertama yang lepas dari seorang muslim adalah hukum dan yang terakhir adalah shalat. Jika saja shalat tidak dikerjakan, entah bagaimana jadinya bentuk keislaman dalam dirinya? Rasulullah Saw. ketika mengomentari muslim yang STMJ (Shalat Terus Maksiat Jalan), bersabda: "Shalatnya tidak lama lagi akan mencegahnya dari perbuatan dosa itu." Jadi, meskipun dosamu sangat banyak, jangan pernah meninggalkan shalat. Semoga dengan rahmat Allah, shalatmu itulah yang kelak akan mencegahmu dari perbuatan dosa.
4. Saya menonton sebuah video di medsos, ada seorang wanita mengaku sebagai murtadin asal minang. Untuk mengetes apakah betul dia dulunya seorang muslim, dia disuruh membaca Alquran. Awalnya dia disuruh membaca Alquran yang agak panjang ayatnya tapi dia meminta yang pendek. Dia ingin membaca Alfatihah. Dia lalu membaca alfatihah. Saat sampai ayat terakhir, ada kesalahan baca yang sangat fatal. Ayat yang seharusnya dibaca "Shirotholladziina an'amta..." dibaca "shirotholladziina aamanu.." di ulang-ulang tetap saja salah. Bila kita baca ayat terakhir alfatihah sangat erat kaitannya dengan: muslim (yang mendapat nikmat), Yahudi (الْمَغْضُوبِ/ dimurkai), dan Nasrani (الضَّالِّينَ/ sesat). Dia tidak kuasa membaca an'amta atau "yang mendapat nikmat/ muslim" seolah dia memang sudah kafir sejak lama. Wallahu a'lam.
5. Jangan sampai akal sehat kita dikalahkan oleh perasaan. Karena akal sehat sudah ditumbuhi ilmu, sedangkan perasaan seringkali muncul karena hawa nafsu.
6. Saya menonton sebuah video pendek. Seorang anak Palestina atau Suriah ditanya, "Di mana keluargamu?" Dia menjawab, "Ayah ibuku telah syahid. 2 saudara perempuanku sudah syahid. Teman-temanku sudah syahid." Dia ditanya lagi, "Apa kamu takut?" Anak itu menjawab dengan suara bergetar dan menahan tangis, "Tidak, saya hanya takut kepada Allah." Anak ini mengajarkan kepada kita tentang kesabaran, keikhlasan, dan keimanan. Allah pasti akan memanggil orang-orang yang kita kasihi, tidak lama lagi. Atau kita yang akan dipanggilNya terlebih dahulu. Mari kita siapkan ruang yang besar untuk menerima kenyataan ini.
7. "Dalam keadaan marah dan murka, jadilah seperti orang mati. Diam, jangan lakukan apapun, agar tak salah dan menyesal kemudian." (Jalaluddin Rumi)
Kebalikan dari nasehat ini adalah ketika sedang marah, nafsunya bergejolak hingga tidak terkendali, setiap dia melakukan sesuatu atau berkata sesuatu menjadi diluar akal sehatnya. Tidak hanya menzalimi orang lain, tapi juga dirinya sendiri.
Komentar
Posting Komentar