Pengaruh Syariat dalam Keberhasilan Dakwah Islam

Saya pernah membaca kisah tentang seorang mualaf yang berasal dari Eropa. Dia ditanya mengapa ia bisa menjadi mualaf. Jawabannya, ketika belum memeluk Islam, ia pernah mempekerjakan seorang supir. Supir ini sangat rajin beribadah. Yang membuatnya takjub adalah, supir tersebut selalu mengucapkan kalimat basmalah ketika memulai suatu pekerjaan. Ketika keluar rumah ia mengucapkan basmalah, menyalakan mesin mobil mengucapkan basmalah, dan seterusnya. Hal itu membuat mualaf ini penasaran dan bertanya-tanya apa makna dari kalimat yang sering diucapkannya itu. Setelah mendapat jawabannya ia baru paham. Kemudian direnungkan, lama-lama ia sadar tentang kebenaran Islam. Pada akhirnya ia memutuskan untuk menjadi seorang muslim.

Sahabat, dalam sejarah dakwah Islam. Mulai dari zaman Rasulullah Saw. dan para sahabatnya hingga saat ini, dakwah Islam yang berhasil adalah dakwah yang berpegang teguh pada syariat. Bagi saya, salah satu fungsi syariat adalah sebagai identitas seorang muslim. Contoh kecil memulai dari sebuah nama islami yang melekat pada dirinya. Ketika seseorang memiliki nama "Muhammad", "Abdurrahman", "Abdullah", atau nama-nama Islami lainnya, maka secara tidak langsung akan mengatakan bahwa orang tersebut adalah seorang muslim. Tidak mengherankan bila Rasulullah mengganti nama sejumlah sahabat dengan nama-nama yang Islami.

Subhanallah, ini baru "nama", belum syariat-syariat yang lainnya. Maka syariat-syariat itu apabila di laksanakan, ia adalah syiar Islam itu sendiri. Seperti contoh kisah mualaf di atas. Atau contoh yang lain, orang yang terkesima dengan azan lalu orang tersebut masuk Islam. Yang lain terkesima dengan orang yang shalat berjamaah dengan barisan yang rapi dan teratur. Dan masih banyak kisah-kisah mualaf lainnya yang intinya mereka tersentuh dengan umat Islam yang telah menjalankan syariat-Nya.

Saya melihat kalangan Islam liberal sering mempropagandakan diri mereka sebagai pendukung sekularisme, pluralisme, anti syariat. Islam menurut pandangan mereka hanya sebatas hablumminallah. Apa buktinya mereka berhasil dengan dakwah mereka itu? Hingga saat ini saya belum mendengar kabar ada orang kafir menjadi muslim berkat perantaraan mereka. Karena apa? Orang-orang kafir itu tidak melihat wujud Islam yang sebenarnya. Mereka melihat orang-orang Islam yang ada bersama mereka hampir tidak ada bedanya dengan mereka.

Ketika syariat melekat pada diri seorang muslim, maka ia akan tampak "berbeda" dari umat yang lain. Perbedaan itulah yang membuat takjub bagi orang yang tidak menjalankan syariat. Sebaliknya dengan muslim yang tidak menjalankan syariat Islam, hampir tidak ada bedanya dengan orang-orang kafir lainnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Hadratusy Syaikh Hasyim Asy'ari dalam Perjuangan Bangsa

Manfaat Mempelajari Tafsir Alquran

Akibat Berbuat Zalim

Tiga Sebab Keruntuhan Peradaban Islam di Andalusia

Mengapa Banyak Orang Barat Menjadi Ateis?