Akibat dari Memperturutkan Hawa Nafsu
Sesungguhnya memperturutkan hawa nafsu ibarat fatamorgana. Dilihat ada padahal tiada. Kita berusaha mendapatkannya dengan berbagai cara, bahkan dengan jiwa dan harta. Namun begitu sampai ke tujuan, ternyata tiada. Semua yang kita keluarkan ternyata hanya kesia-siaan; kelelahan, kehinaan, kemiskinan, hingga kehancuran dalam hidup. Banyak orang yang berharap dari meminum-minuman keras adalah kenikmatan. Namun kesudahannya ternyata tidak terperikan. Satu maksiat hanyalah pintu m asuk maksiat selanjutnya. Maksiat kedua adalah pintu masuk maksiat ketiga. Begitupun selanjutnya. Ibarat berada di dalam lingkaran setan, sulit untuk dihentikan. Pelaku maksiat lebih kuat keinginannya untuk berbuat maksiat ketimbang mereka yang belum berbuat maksiat. Meskipun pelaku maksiat itu berusaha memperbaiki dirinya untuk tidak lagi berbuat maksiat. Tetapi godaan-godaannya masih terasa. Mereka ibarat orang yang mencabut paku di sebuah kayu, meskipun paku itu telah tercabut namun bekasnya masih ad