Cita-Cita Ikhwanul Muslimin akan Tetap Hidup
Dulu, rezim zalim di Mesir menyangka dengan membunuh Imam Hasan Al Banna dengan sendirinya Ikhwanul Muslimin bubar. Justru dari kematian itu lahirlah generasi-generasi baru yang lebih banyak dan lebih tangguh. Lalu mereka menghukum penjara seumur hidup Mursyid Am kedua, Imam Hasan Al Hudaibi dan menghukum mati Prof. Dr. Abdul Qadir Audah, penulis kitab at-Tasyri ‘al-Jina’i fil Islam Muqarrinan bil Qanun al-Wadhi' yang kesohor itu d an juga sekaligus wakil Mursyid Am. Dengan harapan Ikhwanul Muslimin akan musnah. Tapi kenyataannya tidaklah demikian. Bahkan tunas-tunas baru terus tumbuh. Mereka pun menggantung Sayyid Quthb yang dianggap sebagai pemikir kedua setelah Imam Hasan Al Banna. Pikiran mereka dengan cara seperti itu pemikiran Ikhwanul Muslimin akan berakhir. Ternyata kenyataannya buku-buku Sayyid Quthb, murid-muridnya, dan kader-kader Ikhwanul Muslimin terus dicetak, dibaca, di ekspor ke berbagai negara sehingga tunas-tunas baru sefikroh bermunculan. Entah su