Pengaruh Amal Saleh yang Istiqomah Dikerjakan dalam Kesuksesan Hidup
Batu yang keras itu ternyata
berlubang setelah ditetesi air terus menerus. Fenomena ini menumbuhkan semangat
dan membangkitkan harapan. Bahwa masih ada secercah cahaya kecerdasan atas
kebodohan dan secercah cahaya kekuatan atas kelemahan.
Sesungguhnya bila
manusia berhenti beraktivitas karena kebodohannya maka ia tidak akan pernah
meraih kesuksesan yang diinginkannya. Bila seorang bernama Ibnu Hajar berhenti
karena kesulitannya dalam menghafal, maka ia tidak akan menjadi ulama
besar yang disegani.
Nabi Zakaria di masa tuanya
masih saja berdoa kepada Allah agar diberikan anak yang saleh. Lalu Allah
mengabulkan doanya itu, disaat-saat pikiran manusia pada umumnya berputus asa
karena rentang waktu yang begitu panjang.
Nabi Yunus berhasil
diselamatkan dari ikan paus karena ia adalah orang yang banyak mengingat Allah.
Bukan hanya karena ia banyak berzikir di saat susah itu, tetapi terlebih dia
banyak berzikir di saat lapang.
Ibunda Imam Bukhari tetap saja
berdoa kepada Allah agar penglihatan anaknya berfungsi seperti manusia normal
lainnya. Lalu kemudian Allah mengabulkan permohonan sang ibunda; Imam Bukhari
dapat melihat. Padahal secara kasat mata mustahil orang buta dapat melihat.
Bukan karena Imam Bukhari dilebihkan dari yang lain. Ini semata karena doa yang
istiqomah, yang dipanjatkan siang dan malam oleh sang bunda kepada Allah Swt.
Manusia memiliki kesempatan yang sama seperti halnya yang telah diperoleh
ibunda Imam Bukhari.
Jangan pernah meremehkan amal
saleh yang dilakukan secara istiqomah karena ia akan menguatkan kita,
memberikan pengaruh yang baik untuk diri kita, menjaga kita dari perilaku
buruk, dan mengawal kita menuju apa yang kita cita-citakan.
Komentar
Posting Komentar